Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Malaikat di Pentas Seni

22 November 2019   06:00 Diperbarui: 22 November 2019   06:17 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Opus 9

Malaikat Di Pentas Seni


-Fragmen Silvi

Pagi ini, kutemukan setangkai lily putih di mejaku. Wangi lily membelai hidungku. Kuangkat bunga lily, kudekatkan ke hidungku. Wanginya terhirup lembut.

Dari siapakah lily ini? Seingatku, aku tidak membeli bunga lily. Apakah dari Ayah lagi? Aku bersiap menelepon Ayah saat kutemukan sehelai kartu keemasan di dekat tempat tergeletaknya bunga lily. Kubalik kartu itu.

"G?" Aku bertanya-tanya.

Ya, hanya ada huruf G besar yang tertera di kartu. Apa maksudnya G? Mungkinkah pengirim bunga berawalan huruf G?

Catharina berlari masuk ke kelas. Ia terengah sambil melemparkan tas asal saja ke bangkunya. Letih di wajahnya bertransformasi menjadi raut menggoda begitu terpandang olehnya bunga di tanganku.

"Cieee...siapa yang kirim bunga pagi-pagi?" cetusnya.

"Tau ah, gelap. Cuma ada huruf G di kartunya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun