Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Perkumpulan Pria-pria Terluka

29 Januari 2018   06:04 Diperbarui: 29 Januari 2018   06:05 1501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun kau adalah pemilik hati ku (Calvin Jeremy-Pemilik Hatiku).

Anton menundukkan wajah, berusaha menutupi perasaannya. Mata Albert memerah. Arif terlarut dalam kenangan. Calvin terlihat tenang, namun menyembunyikan rasa yang sebenarnya.

Mereka seperti membentuk perkumpulan pria-pria yang terluka. Pria-pria yang terluka karena cinta. Mereka berempat juga dirawat di sini akibat luka karena cinta.

Andai saja mereka tahu. Calvin sengaja memainkan biola demi mengalihkan pikiran dari kesedihannya. Kebahagiaan boleh dibagi-bagi, tetapi kesedihan biarlah dirasakan sendiri. Biarlah Calvin simpan saja sedihnya sendiri. Anton, Arif, dan Albert tak perlu tahu.

Mereka tak perlu tahu bila Calvin Wan, pria dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan mudah akrab dengan orang lain, pernah lima kali menikah dan lima kali bercerai. Julia, Calisa, Rossie, Clara, dan Silvi adalah lima peragawati cantik berbeda etnis yang pernah dinikahinya. Sayangnya, pernikahannya dengan mereka tak pernah bertahan lama. Kegagalan rumah tangga berulang yang dihadapinya hanya karena satu alasan: infertilitas. Kelima wanita itu tak bisa menerima kondisi Calvin yang tidak mampu meneruskan keturunan.

"Calvin, are you ok?"

Albert setengah bangkit dari duduknya, raut wajahnya cemas. Tetiba saja Calvin menghentikan permainan biola. Sepasang mata sipit bening itu memancarkan kesakitan. Calvin sedikit membungkukkan tubuhnya, merasakan sakit itu lagi. Sakit di ginjalnya, sakit pula di hati kecilnya.

**       

https://www.youtube.com/watch?v=keJMpdfEPUw

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun