Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Perkumpulan Pria-pria Terluka

29 Januari 2018   06:04 Diperbarui: 29 Januari 2018   06:05 1501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Albert dan Anton speechless. Tak menyangka kisah cinta teman baru mereka jauh lebih menyedihkan.

"Lalu, apa yang membuatmu dirawat di sini?"

"Sirosis, Albert. Pengerasan hati. Aku sudah tak punya harapan lagi." sahut Arif hampa.

"Tidak, jangan berkata begitu. Kamu masih punya harapan." Anton dan Calvin berucap nyaris bersamaan.

"Entahlah. Sejak kehilangan Renna, hidupku tak ada harapan."

Keheningan yang menyusul jauh lebih menekan. Diam-diam Calvin waswas. Hanya kisah cintanya yang belum terbongkar. Kalau bisa, ia ingin menghindarinya. Menggores luka lama hingga berdarah? No way.

Demi mengalihkan perhatian, Calvin meminjam biola Albert lalu memainkannya. Disambuti pujian teman-teman barunya. Permainan biola Calvin tak kalah indah dari Albert. Diajaknya Albert, Anton, dan Arif bernyanyi. Semata ingin menghibur diri sendiri dan ketiga temannya.

Alunan lembut biola, suara bass Calvin, suara tenor Anton, dan suara bariton Arif dan Albert berpadu sempurna membawakan lagu itu. Lagu yang mencerminkan isi hati mereka.

Ingatkah dulu semua kenangan kita

Waktu kita bersama waktu kau cemburu

Kini kau menghilang seakan semua tak pernah ada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun