Albert dan Anton speechless. Tak menyangka kisah cinta teman baru mereka jauh lebih menyedihkan.
"Lalu, apa yang membuatmu dirawat di sini?"
"Sirosis, Albert. Pengerasan hati. Aku sudah tak punya harapan lagi." sahut Arif hampa.
"Tidak, jangan berkata begitu. Kamu masih punya harapan." Anton dan Calvin berucap nyaris bersamaan.
"Entahlah. Sejak kehilangan Renna, hidupku tak ada harapan."
Keheningan yang menyusul jauh lebih menekan. Diam-diam Calvin waswas. Hanya kisah cintanya yang belum terbongkar. Kalau bisa, ia ingin menghindarinya. Menggores luka lama hingga berdarah? No way.
Demi mengalihkan perhatian, Calvin meminjam biola Albert lalu memainkannya. Disambuti pujian teman-teman barunya. Permainan biola Calvin tak kalah indah dari Albert. Diajaknya Albert, Anton, dan Arif bernyanyi. Semata ingin menghibur diri sendiri dan ketiga temannya.
Alunan lembut biola, suara bass Calvin, suara tenor Anton, dan suara bariton Arif dan Albert berpadu sempurna membawakan lagu itu. Lagu yang mencerminkan isi hati mereka.
Ingatkah dulu semua kenangan kita
Waktu kita bersama waktu kau cemburu
Kini kau menghilang seakan semua tak pernah ada