Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari Seorang Penyanyi Cafe yang Mencintaimu

4 September 2017   04:42 Diperbarui: 4 September 2017   18:17 1814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mendengar itu, Suster Ghea terdiam. Menatap mata sepupu tampannya itu lekat-lekat. Refleks menggenggam tangan Calvin lebih erat.

"Calvin...kamu tidak berubah. Aku heran, orang baik sepertimu harus diuji penyakit sindroma Hughes." desahnya.

Mereka sampai di halaman. Terlihat beberapa pasien rumah sakit dan keluarganya duduk di bangku taman. Mengobrol, sesekali berfoto. Kebersamaan tercermin dari sikap mereka.

Tanpa sengaja, pandangan Calvin tertumbuk pada sesosok wanita cantik berambut panjang di sudut halaman. Di samping wanita itu, duduk seorang pria paruh baya berkepala botak. Nampaknya pria itu pasien rumah sakit.

Semenit. Tiga menit. Lima menit, Calvin tak bisa melepaskan tatapannya dari wanita itu. Wajah wanita itu sangat cantik. Ia memiliki mata indah dan alis yang bagus. Senyum tipis bermain di bibir mungilnya. Kulit putihnya, wajah mulus nan cantiknya, penampilan modisnya, dan pembawaan anggunnya mencerminkan jika wanita itu berasal dari keluarga berada.

Sekali lagi, wanita itu tersenyum. Sensasi kehangatan menyelusup ke hati Calvin. Meski tahu pasti senyuman itu bukan untuknya, tetap saja terasa hangat saat melihatnya. Wanita itu tersenyum untuk pria botak di sisinya. Mungkin itu ayahnya, mungkin saja bukan.

"Calvin, are you ok?"

Tepukan lembut di pundaknya dan suara mezosopran Suster Ghea menyadarkannya. Dengan enggan, Calvin berpaling memandang Suster Ghea.

"Kamu kenapa?" selidik Suster Ghea.

"Ghea, siapa dia?" Calvin balik bertanya.

Suster Ghea mengikuti arah pandangan Calvin. "Oh, perempuan cantik itu. Namanya Sofia, anak tunggalnya Pak Baskoro."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun