"Tapi tidak perlu seperti ini kan. Lagi pula kelihatannya umurnya juga sudah tidak kecil lagi. Tapi ulahnya malah seperti anak usia 5 tahun" ujar Pengawalnya bingung mengamati Shiro. "Dek, kamu tidak apa-apa?" tanya Pengawal itu lagi pada Shiro.
Pertanyaan Pengawal Ivan dijawab Shiro dengan tangisan yang semakin keras. Pengawal Ivan tampak kaget.
"Jangan khawatir. Biarkan saja. Besarnya badan tidak menentukan segalanya. Berapa usia seseorang, juga tidak menjamin kedewasaan. Menurut pengamatanku, anak ini mungkin sedikit tidak normal. Ada kemungkinan besar dia memiliki penyakit kejiwaan" jelas Ivan pada Pengawalnya.
Pengawal Ivan mengangguk-anggukan kepala mendengarkan penjelasan Ivan.
"Hei kau! Jaga bicaramu!" teriak Aya yang muncul tiba-tiba dengan berkacak pinggang. Wajahnya tampak marah besar.
Ivan dan pengawal-pengawalnya, spontan menatap Aya.
"Kau pikir kau siapa HAH! Seenak perutmu menghina orang!" teriak Aya pada Ivan.
Pengawal- pengawal Ivan spontan begerak maju untuk melindungi Ivan. Namun dengan halus Ivan menyuruh mereka minggir. Pengawal Ivan tampak ragu namun akhirnya mundur.
"Kenapa memangnya kalau adikku itu tidak normal HAH!" kata Aya lagi menatap Ivan dan pengawal-pengawalnya, yang bersiaga, satu persatu dengan  wajah galak, "Menurutku kalianlah yang sarap alias tidak normal alias gila bin berpenyakit jiwa. Beraninya sama anak kecil! Main keroyokan lagi! WOOI...! Dasar orang gila!" teriak Aya marah pada Ivan.
Pengawal-pengawal Ivan bergerak maju, bermaksud menangkap Aya.
"Berhenti!" perintah Ivan pada mereka.