Raja kemudian berdiri sambil merapikan jas yang dikenakannya,
"Sudahlah. Bagaimanapun kanda juga sangat rindu pada Putra Mahkota" kata Raja tersenyum pada Ratu.
Ratu balas tersenyum lembut pada Raja.
@@@
Di sekolah Aya ada gedung dua lantai yang terbengkalai. Di sana terlihat seorang pemuda bernama Erick, sedang tiduran sambil menikmati teh kotak, di sebuah bangku di lantai dua. Topi yang dikenakannya menutupi wajahnya. Ia terlihat santai menikmati waktu. Tiba-tiba terdengar suara tangisan dari arah tangga. Erick melepaskan topi dari wajahnya dan matanya pun terbuka.
"Sudahlah, Aya. Jangan nangis terus. Pasti ada jalan keluarnya kok. Yang penting lo tenang dulu" bujuk Riska pada Aya yang sedang menangis tersedu-sedu.
"Gimana gue bisa tenang, Ris! Hiks. Bu Intan hanya memberikan aku waktu... hiks ... 2 hari untuk melunasi uang sekolahku. Aku harus cari kemana...hiks. Mana uang buku dan uang kas aku juga belom bayar lagi...huaaaaa" jawab Aya menangis semakin keras.
Riska mengusap punggung sahabatnya dengan wajah prihatin,
"Masalah uang buku ama uang kas jangan lo pikirin. Aku bisa bantu. Tapi kalau masalah uang sekolah, takutnya aku harus ngomong dulu ama mamaku, Ay"
Aya memegang tangan Riska dan menatapnya dengan air mata berlinang,
"Sudah, Ris. Nggak apa-apa. Lo udah baik banget nawarin gue buat bayar uang buku ama uang kas. Hiks... aku selama ini terus aja membebani lo, Ris. Aku jadi nggak enak."