"Amien.." jawab Aya lemah.
 Riska menepuk pundak sahabatnya dengan keras,
"Sudah! Masuk dulu yuk. Jamnya Prof. Snape loh. Ntar kalo telat, bisa mampus kita dilaporin ama Pak Disiplin" kata Riska mengingatkan.
Aya tersenyum lemah. Ia kemudian berusaha berdiri dengan dibantu oleh Riska. Mereka pun meninggalkan tempat itu.
Erick yang sedari tadi menyimak pembicaraan antara Aya dan Riska, perlahan duduk. Ia menghabiskan minumannya dan meremukan kotak minuman itu lalu melemparkan kotak itu ke dalam keranjang sampah yang jaraknya cukup jauh sambil bergumam,
 "Ayamari Azayaka. Kesalahan... indah. Kesalahan yang indah?"
 Kotak itu berhasil masuk ke dalam tong sampah.
@@@
Iring-iringan kendaraan yang membawa Putra Mahkota Pangeran Ivan Prasetya Adinegara Suryadininggrat, melewati sebuah jalan yang cukup sepi.
"Aku lupa betapa panasnya ibu kota" keluh Ivan menatap ke luar jendela.
"Maaf Yang Mulia, tapi Yang Mulia berkata apa?" tanya Pengawalnya yang duduk di depan bersama Sopir Istana, seraya memalingkan wajahnya menatap Ivan.