Petugas medis memerhatikan lembaran kertas di tangannya. “Kristin,” suaranya bergema.
Aku memandangi jejeran orang yang duduk di bangku tunggu. Tidak ada satupun di antara mereka yang bergerak.
“Kristin, Kristin Ade,” lelaki yang berpakaian putih itu kembali memanggil. Suaranya kini seperti bergema.
Satu, dua, lima detik berlalu.
Aku melirik jam tangan di lengan kananku. Ufhm, masih lama ya, gumamku dalam hati.
Lelaki berpakaian putih itu mengambil lembaran selanjutnya di tangan. “Wulaning Katri Damayanti,” panggilnya.
Ternyata pemilik nama itu adalah orang yang duduk di samping kananku. Ia berdiri, mengambil tas tangannya dari bangku, kemudian, “Ya, saya Wulaning,” sahutnya sambil mengikuti sang lelaki berpakaian putih masuk ke dalam kamar.
Tak berapa lama Wulaning keluar. Terlihat di lengan kanannya gumpalan kapas kecil untuk menutupi bekas jarum suntik untuk mengambil darah.
“Roni.”
Aku langsung berdiri. Masuk ke Ruang No 8 itu.
“Ini langsung dibawa ke radiologi ya,” kata petugas medis itu.