Mataku menatap ke dalam ruangan yang pintunya terbuka itu.
Di sana ada tempat tidur dan sesosok tubuh yang dibalut kain putih. Aku tidak tahu siapa gerangan sosok itu, sebelum akhirnya kubaca kartu identitas yang menempel di tempat tidur. Walah kecil, samar-samar, dan dari kejauhan akan tetapi jelas sekali terbaca tulisan nama dari spidol hitam itu.. Elly Oembarwati, 13 Tahun.
Kemudian aku melirik papan nama ruangan di atas pintu. Ruang Jenazah.
Aku tersenyum.
Sesaat kemudian aku melangkah, mengikuti Maya yang menggandeng Elly Oembarwati.
Pasti Maya akan menunjukkan kepada anak perempuan itu seluruh pelosok di rumahs akit ini, batinku, seperti ia menunjukkan kepadaku lima sore yang lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H