"Ho-oh. Gua bahagiaaa banget. Gua bisa tertawa sesuka hati dan menjadi cantik setiap hari....hahahaha"
Aryo terdiam
Semenit cukup lama telah berlalu
"Kok lu diam sih? Lu marah ya?"
Aryo berhenti dilampu merah lalu berbelok ke suatu tempat
"Apa lu Nyesel gua jadi kayak gini? Gua nggak tahu juga harus menjelaskan ke elo dari mana bagaimana dan sampai mana. Gua sendiri juga nggak berharap akan seperti ini. Tapi gua baru bisa tenang saat gua jadi diri gua sendiri seperti saat ini. Maafin Gua ya, Yo! Gua rasanya kayak anak yang tak tahu berbalas budi, sahabat yang egois,...dan mungkin gua juga ciptaan TUhan yang paling nggak bersyukur. Ih...kok gua jadi curhat sih?"
Aryo tidak menyahut dia menepikan motornya ditempat yang agak sepi
"kok berhenti?"
Aryo Turun lalu mengajak Andrea ikut turun dan duduk di sebuah bangku di bawah pohon rindang. Tempat itu agak tersembunyi di tengah gedung -- gedung tua.
Sejurus kemudian Aryo tertunduk lama, mendesah lalu menatap makhluk yang ada sampingnya  dalam -- dalam
"Yo! Aryo...Lu kenapa sih?"