Mohon tunggu...
Jane Nj
Jane Nj Mohon Tunggu... Cleaning Service -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ingin Kupeluk Mereka

26 Maret 2019   12:00 Diperbarui: 26 Maret 2019   12:13 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dia pingsan dipinggir jalan, kemudian dibawa lah kesini oleh warga sekitar," terang perawat bernama Dea sedih. "Sekarang sih dia sudah sedikit berisi badannya dan sudah mau ngomong walaupun hanya sebentar," tambahnya lagi.

Aku pun senang mendengar hal itu. Beruntunglah tidak melihat kondisi wanita itu saat dia sedang sekarat dulu. Aku sendiri sebenarnya tidak sengaja berada disini, hanya iseng sekedar mencari tahu kehidupan para penghuni panti yang sengaja tinggal karena korban keangkuhan keluarga mereka.

Banyak dari mereka penghuni panti yang sebenarnya dari keluarga kaya. Ditelantarkan oleh anak-anak mereka dengan alasan tidak ada yang bisa menjaga karena semua sibuk bekerja. Jika punya kelebihan uang, kenapa tidak meminta jasa pembantu saja daripada menyerahkan orang yang telah membesarkan mereka ke panti.

Disaat usia menua, bukankah dukungan dari keluarga yang bisa menjadi penyemangat mereka sambil menunggu ajal yang kapan saja bisa datang.

Darsih beda dengan mereka kebanyakan penghuni panti disini. Dia korban dari ketidakadilan  laki-laki bernama Marsudi. Aku juga tidak mengenal Marsudi, tetapi dari sedikit cerita wanita itu sepertinya dia bukanlah lelaki yang bisa menjaga keluarganya.

"Eh sudah pulang kau dari panti?" tegur Sisi teman satu kamar yang kebetulan juga teman satu kelas.

Aku mengangguk pelan, melempar sepatu yang kukenakan tadi ke pojok ruangan. Akhir-akhir ini sering terjadi kehilangan, jadi terpaksa sepatu kumal pun kutaruh di dalam kamar kos. Tidak kupedulikan wajah Sisi yang cemberut tiap kali melihat sepatu itu.

"Kenapa suka sekali sih kesana? Kaya gak ada kerjaan lain aja," komentar Sisi kemudian merebahkan tubuhnya di sebelahku. Tubuh besarnya nyaris membuat spring bed  yang mereka duduki turun beberapa inci.

"Nanti juga kau tahu, kalau sudah tiba saatnya," jawabku bangkit dari bed. Menyambar handuk menuju kamar mandi.

***

Hari ini dia sudah berjanji mengajak Darsih sanh pujaan hati nonton film. Sengaja dia membawa baju ganti supaya mengurangi bau keringat yang bisa saja tercium oleh wanita itu. Kalau biasanya ketika berangkat ke pabrik dia tak mandi, hari justru sudah tiga kali lelaki itu membasuh diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun