2). Menurut Sifatnya:
       a. Pajak Subjektif, adalah pajak yang dikenakan denganÂ
         memperhatikan keadaan wajib pajak (subjeknya) barulahÂ
         diperhatikan keadaan objektifnya apakah dapat di
         kenakan pajak atau tidak.Â
         Contoh : Pajak Penghasilan (PPh).
       b. Pajak Objektif, adalah pajak yang dikenakan pada suatuÂ
          objek tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.Â
          Contoh: PajakPertambahan Nilai, Pajak Penjualan atasÂ
          Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan
          Bea Materai.
      Â