Mohon tunggu...
No Name
No Name Mohon Tunggu... -

Seorang pria

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

2XLOVE (I) 1: Kota Kecil

19 Maret 2012   15:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:46 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Bunyi tangga kembali terdengar. Aroma segar sabun mandinya sedikit menebar di lorong menuju kamar ibunya.

Ma, sudah belum?

Sebentar….”

Tadi katanya cepat...”

Iya, ya….”

Ibunya dengan sisir di tangan memperhatikan Jerry dari ujung kepala hingga ujung kaki. Jerry hanya pakai kaos oblong dan celana pendek.

Kau cuma pakai itu? Tak ikut sampai acara selesai?”

Iya. Habis antar Mama, aku langsung balik.”

Terus Mama balik naik apa?”

Nanti kujemput lagi.”

Rumahnya otomatis sepi begitu motornya bergerak meninggalkan Willy seorang diri. Langit masih terang. Dengan jam yang baru menunjukkan pukul 19.15 WIB. Orang-orang yang pernah pergi ke pulau Jawa, sekembalinya dari sana sering berkata, “di Jawa, langit lebih cepat terang dan lebih cepat gelap”. Sebagian berkata begitu karena tidak paham kenapa bisa begitu. Sebagian lagi, meski tahu penyebabnya, tetap menggunakan kata seperti itu karena telah menjadi kebiasaan yang diterima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun