Mohon tunggu...
Hery Santoso
Hery Santoso Mohon Tunggu... -

Suka membaca, berdiskusi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petruk Mantu

20 Januari 2016   09:12 Diperbarui: 21 Januari 2016   13:50 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lamat-lamat dari kejauhan, tampak sesosok makhluk kayak genuk berjalan ginak-ginuk, ketebang-ketebong sedang menuju rumah Petruk.

“Eee, bagaimana kabarmu dik Bagong, dan bagaimana kabar istrimu?”

“Kabar baik mbakyu…. Ini Lengkung to? Lengkung yang dulu masih ingusan itu?”

“Ya, iya. Ini keponakanmu yang mau nikah sama Nalawati”, jawab Petruk.

“Mbakyu, ini ada kabar…”.

“Lho, belum hajatan kok kamu sudah ngasih amplop to dik? Sudah, sudah, tidak usah repot. Sudah cukup kok dik Bagong” Undanawati pura-pura menolak.

“Mau nyumbang kali mbok…”, Lengkung mencoba menjelaskan.

“Yang mau nyumbang itu siapa?” tegas Bagong.

“Itu surat untuk siapa?”, tanya Petruk.

“Ini dari kang Gareng”.

“Ooo, ya, ini memang tulisannya kang Gareng. Senajan tangannya bengkok, ning tulisannya morat-marit”, ledek Petruk.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun