“Njeeeh… kanjeng romo Gareeng…”, suara Lesmana melengking.
“Beluum! (sambil menabok Lesmana). Kamu ini ya bodoh sekali…. Belum jadi menantu kok memanggil romo Gareng, hehehe…”, bentak Dursasana.
“Bukannya sudah disetujui man?”
“Belum!! Ini baru melamar! Byuh, byuh, kok nyocol wae bocah iki to yo, hehehe…”, Dursasana mencoba menenangkan.
“Kamu akan hidup mulia dan bahagia, jika mau berbesanan dengan Raja Hastina”, Sengkuni mengiming-imingi Gareng.
Belum terjawab tawaran Sengkuni, tiba-tiba datang Boma.
“Baginda Boma, selamat datang”, Gareng menyambut.
“Ya, ya…”.
“Bakti hamba baginda”. kata Bagong.
“Ya, Bagong”.
“Bakti kula gus”, Semar melanjutkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!