Mohon tunggu...
Gandis Octya Prihartanti
Gandis Octya Prihartanti Mohon Tunggu... Human Resources - A curious human

Manusia yang sedang menumpang hidup.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Separated Identity [Chapter 3: Who are You?]

12 Juni 2016   12:20 Diperbarui: 12 Juni 2016   12:31 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku sudah ada di dalam mobil dan bersiap untuk berangkat. Wait me, nona Samantha,” kata Jae Woon, kemudian suara kecupan dari seberang telepon membuat Samantha tersenyum tipis.

***

Samantha tersenyum lebar saat teman yang Jae Woon bawa itu berada di hadapannya. Air liurnya seakan menggenangi mulut. Teman lelakinya itu adalah sekotak brownies cokelat.

 “Apa kau tidak takut gemuk?” tanya Jae Woon seraya bertopang dagu memerhatikan gadisnya dengan lahap memakan brownies cokelat yang sudah diiris-iris. Gadis yang sedang menguyah itu hanya menggeleng.

Anniya. Dari dulu tubuhku juga tetap seperti ini ‘kan walau aku doyan sekali dengan cokelat.”

“Itu adalah kelebihanmu. Disaat orang lain selektif dengan makanan, kau malah makan sesukamu.”

“Tapi, jika aku gemuk bagaimana? Kau pasti akan meninggalkanku dengan aktris-aktris itu,” balas Samantha setelah menghabiskan sepotong brownies di tangannya.

Jae Woon mencabut tisu yang ada di hadapannya, lantas membersihkan ujung bibir Samantha yang meninggalkan partikel-partikel kecil cokelat.

“Apa kau tidak ingat berapa lama kita pacaran? Lima tahun, bukan? Aku menyayangi dirimu. Bukan fisikmu. Semua orang tahu jika kau adalah seorang gadis yang cantik. Bagiku, hal yang menarik dari dirimu adalah keunikanmu. Kau itu gadis langka, Sam!” ujar Jae Woon dengan nada serius. Membuat mulut Samantha sedikit menganga. Tapi, Samantha sedikit kesal dengan perkataan akhir lelakinya.

“Yak! Memangnya aku hewan, lalu bisa kau katakan langka?” Jae Woon terbahak dan memeluk Samantha gemas.

“Kau adik manisku yang nanti akan aku nikahi,” bisik Jae Woon tepat di dekat telinga kiri Samantha. Gadis itu membalas perlakuan lelakinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun