" Dasar....!" Jhon meraih tasnya dan menyalakan sepeda motor astrea berwarna hitam yang dipinjamnya dari kepala desa tempat ia dan Vina mengadakan KKN. Kepala desa itu ramah tapi sering meminta buah tangan saat motornya dipinjam.Â
Kalian masih ingat dengan sepasang kekasih yang baru masuk kedai sambil bergandengan tangan sepuluh menit yang lalu. Â Sekarang Mereka tepat duduk didepan meja VIna dan Jhon. Tidak ada yang sepesial dari hubungan mereka, hanya sepasang kekasih yang memamerkan kasih sayangnya di khalayak umum. Saling suap - suapan, saling mengelap bibir dengan tisu dan saling menertawakan satu sama lain.Â
" Terus.., Cincin itu mau kamu kasih ke siapa ?"
" ke pasangan yang di depan itu aja, lihat mereka so sweet banget. Padahal cuman makan roti bakar satu piring berdua plus es teh satu gelas berdua. memang mode hemat sama sosweet emang beda tipis" jari Jhon menunjuk ke pasangan mesra di depan mereka.
" Haha.., hmmmph....," Vina mencoba menutupi ketawanya.
" Ih enak aja, mending buat aku aja. Kalau cincin itu kamu kasih ke perempuan yang ada di sana. Pasti kamu dikira orang ketiga, dan akhirnya kamu dipukulin masa."Â
" Gapapa, dari pada cincin in di tangan jari manis sebelah kiri lu. terus suami lu nanya itu cincin dari mana ? pasti lu bingung jawabnya." Jhon berusaha mengelakÂ
" Gak kok ! bilang aja dari laki - laki bodoh, dia gak berani ungkapin cintanya ke perempuan yang dia suka dan akhir cincin itu dibuang terus aku pungut deh. "Â
" nyindir gue ?"
" Lagian ditunggu tiga tahun malah ngilang ! uuu, dasar gak peka !"
" Gua sibuk nyari tujuh dragon ball....,"Â