" Air putih aja."Â
" Kalau itu mah ada disamping lu, ambil sendiri gak usah manja." Jhon langsung meninggalkan perempuan itu.
" Ha ?" Vina jengkel.
Setelah kejadian di lapangan, Jhon mulai terkenal di kalangan mahasiswi. Dimata mereka Jhon adalah mahasiswa yang perfect, kaya, pintar, ganteng dan berwibawa. Setiap mahasiswi ingin sekali menjadi pacarnya. Tetapi berbeda dengan Vina, baginya Jhon hanya mahasiswa yang selalu bikin onar, sok pintar dan si paling pamer harta. Apalagi melihat kelakuan Jhon di kelas, bikin Vina makin geram. Setiap hari Jhon pasti masuk kelas dengan tebar pesona, entah merapikan rambut, senyum sok cool apalagi yang paling bikin jijik adalah selalu datang pagi terus nunggu depan kelas sambil nyapa satu - persatu mahasiswa yang lewat. pokok Jhon itu bagi Vina cuman seongrok tumpukan sampah yang selalu nebar bau tapi susah dibersihin.Â
" Ih ganteng banget sih. Pengen deh jadi pacarnya walau cuman satu jam. Yang penting bisa pegangan tangan di pinggir danau, Â ngobrol sambil makan es krim. Terus aku makannya belepotan dan si Jhon ngelapin pake tisu. Ih so sweet banget." matanya berbinar - binar penuh harapan yang setebal khayalan.
" Ih, gila kamu ! Jhon si manusia paling sombong kelas kakap gitu, mau dijadiin pacar. Kalau aku mah mending sama kang Ruli, si tukang bakso jos gandos asoy geboy, baksonya enak lagi." Vina dengan mantab mengucapkan kata - kata itu, dia tidak tahu bancana apa yang dia undang. Â Â
" Sama saya mbak, kalau saya mah mau - mau aja. Asalakan mbaknya mau saya jadiin istri kedua." Kang Ruli datang membawa dua mangkok bakso urat jumbo dengan sambel hijau di pinggirannya. Kang Ruli bahagia, doanya semalam langsung dijawab tuhan.
" Gak jadi, kang. aku udah punya pacar." Vina terpaksa tersenyum agar terlihat ramah walaupun sebenarnya agak ilfil dengan tatapan kang Ruli yang berharap Vina bisa dijadikan istri kedua.
" Gak, kang. Dia masih jomblo, original, belom pernah diunboxing. Hahaha" tawa puas sahabat Vina, tangannya sibuk menahan tangan Vina yang hendak memukul mulut sahabatnya.
 " Gak papa kok, neng. Akang tunggu kok. ini kartu nama akang." Kang Ruli meninggalkan sebuah kartu nama " Bakso Kang Ruli Jos Gandos : 081254953258"Â
Vina menatap kesal ke sahabatnya.Â