Analisa komperehensif untuk  "Orientasi Baru Dalam Psikologi Belajar"  ini  menyangkut topik  : 1) Teori  belajar  menurut  paham behaviorism, Cognitivism, Constructivism, dan Social Learning Theory; 2) Thinking skills;  3)  Motivation;  5)  Memory and forgetting;  6) Learner Autonomy; dan 7) Cooperative Learning.
A. Teori Belajar
Pemahaman  guru  akan  pengertian  dan  makna  belajar  akan mempengaruhi tindakannya dalam membimbing siswa untuk belajar. Guru yang hanya memahami belajar hanya agar murid bisa menghafal tentu beda cara mengajarnya dengan guru yang memahami belajar merupakan  suatu  perubahan  tingkah  laku.Untuk  itu  guru  penting memahami pengertian belajar dan teori-teori belajar. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya  sehingga  mereka  lebih  mampu  beriteraksi  dengan lingkungannya. W.H. Burton mendefinisikan belajar  : "Learning is a change in the individual due to instruction of that individual and his environment,  which  fells  a  need and makes  him  more  capable  of dealing adequately with his environment" (1) .
Dari pengertian tersebut ada kata "change" maksudnya bahwa seseorang yang telah mengalami proses belajar akan mendalami perubahan tingkah laku baik dalam kebiasaan (habit), kecakapan-kecakapan (skills) atau dalam tiga aspek yaitu  pengetahuan  (kognitif),  sikap  (affektif),  dan  ketrampilan (psikomotor). Sedang Ernest R. Hilgard dalam B. Simandjuntak dan IL. Pasaribu  mengemukakan "Belajar  adalah  suatu  proses   perubahan kegiatan karena reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapt  disebut  belajar  apabila  disebabkan  oleh  pertumbuhan  atau kedaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obat- obatan".(2) Teori belajar pada umumnya dibagi menjadi 4  golongan, dengan  mempelajari  teori  ini guru dapat  memahami dasar  proses belajar  beserta  dalil-dalilnya  sehingga  guru  dapat  memanajemen proses belajar mengajar.
Â
B. Behaviourisme
Tokoh utama aliran ini adalah J.B. Watson. Watson membaca karya Pavlov  dia   merasa   mendapatkan   model  yang  cocok  untuk pendiriannya, untuk menjelaskan  tingkah laku manusia.
I. Classical conditioning  (Ivan Petrovich Pavlov 1849):1936): Assosiative Learning
Teori ini dikemukkan  oleh Pavlov yang kemudian dipelopori oleh Guthric,  Skinner  yang  berhaluan  behavioris.  Pavlov  mengadakan eksperimen disebut Condition  reflex karena yang dipelajari gerakan otot  sederhana  yang  secara  otomatis  bereaksi  terhadap  suatu perangsang tertentu. Reflex  dapat ditimbulkan oleh perangsang yang lain yang dahulunya tidak menimbulkan reflex tadi.
Kesimpulan Pavlov: (3)