2. Mengumpulkan keterangan atau data
3. Merumuskan  hypotesa  atau jawaban  yang  mengkin  memberi penyelesaian
4. Menilai suatu hypotesa
5. Men-test atau mengadakan eksperimen
6. Membentuk kesimpulan
Ketrampilan berpikir belum dikembangkan di Indonesia, terutama di sekolah-sekolah, padahal ketrampilan ini besar manfaatnya dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari di rumah, di sekolah, di kantor dan dimasyarakat. Rendahnya mutu pendidikan baik di tingkat dasar, menengah maupun tinggi salah satunya belum dikembangkan ketrampilan  berpikir.  Untuk  itu  upaya  untuk pengembangan  SDM hendaknya  dimulai  di  sekolah  dengan  cara  mengembangkan ketrampilan berpikir. Siswa sejak dini diajari problem solving dengan cara berpikir ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah. Guru dan dosen  sebagai  ujung  tombak keberhasilan  pendidikan  hendaknya mempunyai ketrampilan berpikir ini, agar dapat mengajarkan kepada pelajar/mahapelajar mempunyai ketrampilan berpikir.
G. Motivation
Motivasi  adalah  suatu  kondisi  yang  menyebebkan  atau menimbulkan  perilaku  tertentu,  dan  memberi  arah  dan  ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985)
Berdasar rumusan di atas motif merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motif.  Namun juga bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam  belajar,  motivasi  punya  peranan  yang penting.  Siswa  tidak akan belajar dalam arti yang sebenarnya kalau tidak ada motif.
Motivasi belajar siswa dibagi 2 yaitu  : (1) motivasi intrinsik  : adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu; (2) motivasi ekstrinsik : adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.(13)
Penulis dalam melakukan penelitian tentang "Hubungan motivasi Dengan Prestasi Belajar siswa SMK Negeri 1 Samarinda, Tahun 2022" dapat menyimpulkan bahwa :