Mohon tunggu...
Falah Yunus
Falah Yunus Mohon Tunggu... Guru - suka ngajar

Urang Samarinda leh olah catat mencatat tulis menulis ketik mengetik kata mengata omon mengomon

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orientasi Baru dalam Psikologi Belajar

28 September 2024   01:03 Diperbarui: 28 September 2024   02:48 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dengan Media via Imagination Ai oleh Falah Yunus

Constructivism dibagi tiga yaitu Zone of Proximal Development; Cognitive Apprenticeship; Scaffolding

1. Zone  of   Proximal   Development  atau  zona   perkembangan terdekat  adalah  ide  bahwa  siswa  belajar  konsep  paling  baik apabila konsep itu berada dalam zona perkembangan terdekat mereka.

2. Cognitive Apprenticeship, konsep lain yang diturunkan dari teori Vygotsky  menekankan  pada  dua-duanya  hakikat  sosial  dari belajar dan zona perkembangan terdekat adalah pemagangan kognitif .

3. Scaffolding  atau  mediated  learning,  akhirnya  teori  Vygotsky menekankan  bahwa  scaffolding  atau  mediated  learning  atau dukungan  tahap  demi  tahap  untuk  belajar  dan  pemecahan masalah    sebagai    suatu    hal    penting    dalam    pemikiran konstruktivism modern.

Prinsip-prinsip  konstruktivisme  telah  banyak  digunakan  dalam pendidikan sains dan matematika. Pr insip-prinsip yang sering diambil dari  konstruktivisme  antara  lain  :  1)  pengetahuan  dibangun  oleh siswa secara aktif; 2) tekanan proses belajar mengajar terletak pada siswa;  3)  mengajar  adalah  membantu  siswa  belajar;  4)  tekanan dalam proses belajar lebih pada proses dan bukan pada hasil belajar; 5)  kurikulum  menekankan  pada  partisipasi siswa;  6) guru adalah fasilitator.10  Penulis menyarankan agar konstruktivisme ini digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar bentuk yang bisa dilakukan diantaranya  konsep pembelajar mandiri (learner utonomy ), belajar kelompok   (cooperative   learning). Guru   hanya   sebagai   mediator, selanjutnya siswa secara sendiri-sendiri maupun kelompok aktiv untu memecahkan persoalan yang diberikan guru sehingga mereka dapat membangun pengetahuan.

D. Social Learning

Teori Belajar Sosial disebut Teori Observational Learning (Belajar Observasional   dengan pengamatan ).  Tokoh utama teori ini adalah Albert  Bandura.  Bandura  memandang  tingkah  laku  manusia  bukan semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S -- R Bond), melainkan juga   akibat   reaksi   yang   timbul   sebagai   hasil   interaksi   antara lingkungan dengan skema kognitip manusia itu sendiri.

Prinsip Dasar Social learning :

1.  Sebagian besar dari yang dipelajari manusia terjadi melalui: peniruan (imitation), penyajian contoh perilaku (modeling).

2.  Dalam hal ini, seorang siswa belajar mengubah perilaku sendiri melalui penyaksian cara orang/ sekelompok orang mereaksi / merespon sebuah stimulus tertentu.

3.  Siswa dapat mempelajari respons-respons baru dengan cara pengamatan terhadap perilaku contoh dari orang lain, misalnya : guru / orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun