Mohon tunggu...
Falah Yunus
Falah Yunus Mohon Tunggu... Guru - suka ngajar

Urang Samarinda leh olah catat mencatat tulis menulis ketik mengetik kata mengata omon mengomon

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orientasi Baru dalam Psikologi Belajar

28 September 2024   01:03 Diperbarui: 28 September 2024   02:48 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dengan Media via Imagination Ai oleh Falah Yunus

Skema sensor adalah prilaku terbuka yang bersifat jasmaniah yang tersusun secara sistematis dalam diri bayi/anak yang merespon lingkungan.  Sedangkan skema  kognitif adalah tatanan tingkah  laku untuk memahami dan menyimpulkan lingkungan yang direspon.

Ada   dua   macam   kecakapan   kognitif   siswa   yang   amat   perlu dikembangkan segera, khususnya oleh guru, yakni :

1. Strategi belajar memahami isi materi pelajaran

2. Strategi   meyakini   arti   penting   isi   materi   pelajaran   dan aplikasinya serta menyerap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran

Teori Piaget ini beberapa hal dapat dibenarkan. Namun juga ada perkecualian bahwa ada anak pada level usia sama tapi kognisinya berbeda. Pada usia 7 -- 11 anak-anak sudak bisa menggunakan logika, siswa mudah belajar jika konsep pelajaran konkrit, jangan abstrak. Misalnya menghitung dengan bantuan jari-jari tangan. Tapi sayang di Indonesia untuk pendidikan setingkat Sekolah Dasar, siswa diarahkan pada belajar abstrak. Akibatnya pelajaran tidak membekas di memori anak, justru  saat  ini  sedang trend  diluar jam pelajaran  anak-anak kursus  matematika  dengan  bantuan  sempoa.  Peralatan  ini  akan memudahkan anak belajar, dan hasil pelajaran akan tersimpan lama dalam memori anak. Rupanya ada kesenjangan dalam belajar antara dunia SD dengan dunia kursus, padahal untuk setingkat SD belajar konkrit sangat bagus untuk perkembangan kognisi siswa. Untuk itu para praktisi pendidikan perlu juga menyimak model belajar  Dr. Maria Montessari   yang   menggunakan   metode   belajar   konkrit   dengan bantuan alat-alat belajar.

C. Constructivism

Teori    belajar    Kontstruksi       merupakan   teori-teori   yang menyatakan  bahwa  siswa  itu  sendiri  yang  harus  secara  pribadi menemukan   dan    menerapkan    informasi    kompleks,    mengecek informasi  baru dibandingkan dengan aturan  lama dan memperbaiki aturan itu apabila tidak sesuai lagi. (10)

Konstruktivisme  lahir  dari  gagasan  Jean  Piaget  dan  Vigotsky dimana  keduanya  menekankan  bahwa  perubahan  kognitif  hanya terjadi  jika  konsepsi-konsepsi  yang  telah  dipahami  diolah  melalui suatu  proses  ketidakseimbangan  dalam  upaya  memakai  informasi- informasi baru.

Hakikat dari teori konstruktivism adalah ide bahwa siswa harus menjadikan informasi itu miliknya sendiri. Teori ini memandang siswa secara  terus  menerus  memeriksa  informasi-informasi  baru  yang berlawanan  dengan  aturan-aturan  lama  dan memperbaiki  aturan- aturan tersebut.

Salah satu prinsip paling penting adalah guru tidak dapat hanya semata-mata  memberikan  pengetahuan  kepada  siswa,  siswa harus membangun  pengetahuan  di  dalam  benaknya  sendiri.,  guru  hanya membantu  proses  ini  dengan  cara-cara  mengajar  yang membuat informasi  menjadi sangat  bermakna dan sangat  relevan  bagi siswa dengan  memberikan  kesimpulan  kepada  siswa  untuk  menerapkan sendiri ide-ide dan  mengajak siswa agar siswa menyadari dan secara sadar menggali strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar.

Pendekatan     konstruktivism     dalama     pengajaran     lebih menekankan  pada  pengajaran Top-Down daripada  Bottom-Up. Top- Down  berarti  siswa  mulai dengan  masalah-masalah yang  kompleks untuk  dipecahkan  dan  selanjutnya  memecahkan  atau menemukan (dengan    bantuan   guru)    keterampilan-ketrampilan   dasar   yang diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun