Mohon tunggu...
Falah Yunus
Falah Yunus Mohon Tunggu... Guru - suka ngajar

Urang Samarinda leh olah catat mencatat tulis menulis ketik mengetik kata mengata omon mengomon

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orientasi Baru dalam Psikologi Belajar

28 September 2024   01:03 Diperbarui: 28 September 2024   02:48 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dengan Media via Imagination Ai oleh Falah Yunus

Hal ini terjadi karena (menurut teori belajar conditioning) :

a. Terbentuknya  tingkah  laku  sangat  sederhana  dan  mekanistis reflektif

b. Peranan  perasaan, kemauan,    pikiran,  kepribadian  tak mengarahkan tingkah laku. Jadi manusia saja

c. Tak sanggup menganalisa tingkah laku yang kompleks dimana tenaga rohani sebagai pendorong.

d. Terbentuknya tingkah laku karena habis formation.

II. Assosiative Learning 

Pada hakikatnya perkembangan adalah proses asosiasi bagi para ahli  aliran  ini  yang  primer  adalah  bagian-bagian  ada  lebih  dulu sedangkan keseluruhan ada lebih kemudian. Bagian itu terikat satu sama lain  menjadi suatu keseluruhan oleh asosiasi. (6)

Salah   satu   tokoh   aliran   asosisasi   adalah   John   Locke.   Locke berpendapat bahwa pada permulaannya jiwa anak itu adalah bersih semisal  selembar  kertas  putih. yang  kemudian  sedikit  demi  sedikit terisi   oleh   pengalaman  atau empiris. Dalam hal ini  Locke membedakan adanya dua macam pengalaman, yaitu:

1. Pengalaman luar, yaitu pengalaman yang diperoleh dengan melalui panca indera yang menimbulkan "sensation"

2. Pengalaman dalam, yaitu pengalaman mengenai keadaan dan kegiatan batin sendiri yang menimbulkan "reflexions" . Kesan "sensation   dan   reflexions"   merupakan   pengertian   yang sederhana  (simple ideas)   Yang  kemudian dengan asosiasi membentuk pengertian yang kompleks (Complex ideas).

Aliran  asosiasi  ini  meninggalkan  sejarah ,  tetapi  dalam  lapangan pendidikan   masih   ada   yang   menjalankan,   misalnya   mengajar membaca dan  menulis secara sintetis,  metode  menggambar secara sintetis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun