BAGIAN 3. PERMATA
"Sekarang kita fokus ke blog yang baru, karena kisahnya dimulai dari sana. Mari kita telusuri satu persatu posting tulisannya. Dia itu rajin memposting tulisan setiap Hari Sabtu dan Minggu. Coba lihat, ada postingan tulisan berjudul 'animasi terindah' pada tanggal 28 Januari."
Johan nyengir setelah tahu. Aku lalu ikut membacanya.
Minggu kemarin aku bertemu dengannya. Wanita yang biasa saja tapi ternyata tak biasa. Aku memang belum pernah punya perasaan seperti ini. Dia yang mampu untuk getarkan hatiku. Dia yang bisa membuka jendela duniaku yang lama tertutup tirai siksa....
... tak bisa kulupakan, meskipun bayangnya telah berlalu. Ya, tak bisa dan tak ingin aku lupa. Bahkan aku rela mengubah password emailku dengan tanggal lahir dan nama dia.
"Ohhh nanti akhirnya mereka putus gitu?" tanya Johan.
"Sebentar Pak, jangan terlalu cepat menyimpulkan. Kalimat terakhir dipostingan tadi penting loh."
Johan menggaruk-garuk kepala. "Sri, kamu mo masuk ke email Cahyo? Buat apa?"
"Tenang, semua ada alurnya Pak. Sekarang mari kita lihat posting terakhir Cahyo tanggal 20 Mei. Lihat, dia coba membuat tulisan animasi tiga dimensi, bunyinya
NiaÂ
Aku tak akan mundur
Aku tak akan menyerah
Ini semacam ungkapan kalau Cahyo kemungkinan telah melakukan komunikasi berulang kali."
"Maksudmu merayu gitu Sri?"