Mohon tunggu...
Fajar Nugroho
Fajar Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis dan Pemerhati Desa

migunani tumraping lian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serial Detektif: Hilangnya Bulan Hitam

31 Maret 2011   02:59 Diperbarui: 19 Mei 2024   22:33 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampak bahwa Cahyo sangat menyayangi ibunya.

- - -

BAGIAN 4. TENTANG RASA

"Teman Cahyo cuma 20, diwall cuma ketulis kegiatannya ngoment ke Nia." kata Johan setelah ngeliat lagi akun itu. Sri lalu mengeklik beberapa komentar Cahyo di status update Nia. Kebanyakan seperti ngasih perhatian, fulgar banget ngungkapin rasa cintanya. Oiya, ga ada mutual friends diantara mereka.

"Coba liat ini." Kata Sri sambil mengeklik message inbox di tab baru.

"Dua pesan terakhir ini yang jadi acuan kita. Tanggal 20 Mei jam 20.50 dari Nia Permata Utami, sedangkan jam22.00 dari Prio Santoso.

Isi pesan dari Nia yang ternyata saling berbalas dengan Cahyo :

Dikirm tanggal 14 Mei, jam 09.17

: Maaf kemarin tidak menjawab lagi chatinganmu Mas Cahyo, karena saya tidak enak dengan Mas

Direplay oleh Cahyo tanggal 14 Mei, jam 10.21

: Apa sih yang kurang dari aku? Apa kamu benci aku karena aku jelek?

Replay Nia tanggal 15 Mei, jam 07.00

: Ya Tuhan, tidak Mas Cahyo, tidak... Demi Alloh tidak. Jujur, saya senang ada yang memberi perhatian saat saya senang maupun sedih. Tapi saya hanya ingin agar kita bersahabat saja Mas, kan tetap bisa saling berbagi dan mengingatkan. Saya rasa belum waktunya saya menjawab pertanyaan Mas di chatingan itu. Sekali lagi maaf Mas Cahyo...

Replay Cahyo 20 Mei, jam 08.40

: Aku rasa itu bukan alasan yang sebenarnya. Pasti kamu anggap aku ini jelek, hitam, botak, miskin lagi.

Replay Nia 20 Mei, jam 09.02

: Demi Alloh tidak Mas Cahyo... saya senang bersahabat dengan Mas.

Replay Cahyo 20 Mei, jam 09.05

: Sekarang saja kamu ga memakai chat meskipun aku tahu kamu sedang online, apa kamu sengaja menghindar dariku?

Replay Nia 20 Mei, jam 10.03

: Mas Cahyo, saya akan memberikan alasan jelas nanti malam jam21. Sebelumnya saya mohon maaf bila ada kesalahan.

Replay Cahyo 20 Mei, jam 10.06

: Kenapa ga sekarang saja?

Replay Nia 20 Mei, jam 20.50

: Maaf Mas, tadi pagi saya harus offiline karena menolong teman saya yang dipukuli pas demonstrasi. 

Mas Cahyo... dari hati yang paling dalam, saya sangat bersyukur kepada Tuhan dan berterimakasih kepada Mas yang telah banyak memberikan dukungan, perhatian dan semangat. Saya sangat berharap agar kita masih dapat berteman, karena saya punyai sifat senang berteman dan sangat sedih jika dimusuhi. Apalagi temannya sebaik Mas Cahyo...

Tentang pertanyaan Mas yang sangat berat itu, terpaksa saya harus menjawabnya.

Sebenarnya saya sudah dilamar oleh lelaki lain dan saya juga telah memantapkan ia dihati saya. Jadi, sekali lagi saya meminta maaf Mas Cahyo...

Mari kita tetap berteman dan saling mengingatkan dalam kebaikan.

Tidak dibalas lagi oleh Cahyo sampai sekarang."

"Hmm patah hati trus minggat nih ceritanya" kiraku

- - -

BAGIAN 5. BAGAI KEPOMPONG

"Sebelum minggat ada ceritanya juga Paklik. Kita baca pesan dari Prio Santoso

Dikirim Prio tapi ini replay dari pesan awal dari Cahyo tanggal 20 Mei, jam 21.30

: Masih ingat aku? Kalau masih nganggep aku teman, temui aku di 'batu gowokan'. Sebelum azan subuh. Setelah itu, sumpah, aku mati.

Replay dari Prio, tanggal 20 Mei, jam 22.04

: Cahyo, bercanda kamu? Aku masih di Semarang. Kamu punya nomer HP ga? Nomerku 08562630360

Direplay lagi dari Prio, tanggal 20 Mei, jam 22.40

: Cahyo?

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun