Kumara: "Rara?? Sepertinya aku tidak asing dengan nama itu."
Rara: "ibu, terimakasih telah merawatku" dia mengatakannya dengan berlinang air mata.
Raja Adya: "ibu, ini adalah Rara yang kau rawat dari bayi untuk menggantikan ku di Lentera."
Kumara: "benarkah??" sangat terkejut.
Rara: "benar bu, aku dengar ibu sendiri yang memberi nama itu."
Kumara: "iyaa.... Aku yang memberi nama itu. Nama itu mempunyai makna yang dalam, walaupun tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata."
Semuanya yang ada diruangan itu tersenyum.
Raja Adya: "ibu.. kita akan menggelar upacara pernikahan."
Kumara: "apa?? Kalian akan menikah?? Ibu sangat tidak menyangka ini akan terjadi."
Rara: "takdir memang tidak ada yang tau ibu." Sambil tersenyum gembira.
Seminggu setelah Kumara keluar dari Bhadra, di Keraton sedang menggelar upacara pernikahan antara Adya dengan Rara. Acara itu dihadiri oleh semua kalangan di Wonosari, acara itu berlangsung selama 3 hari, sekaligus merayakan bersatunya kembali keluarga penyihir di Wonosari. Acara itu terdiri dari upacara adat, tarian yang di iringi gamelan, makan-makan, dan masih banyak lagi. Pada intinya ini acara yang sangat megah dan meriah.