Rara: "apa kau bilang?? Sebaiknya.. aku bunuh saja kau tadi... jaga mulutmu, sekali lagi kau seperti itu aku akan memutuskan kepalamu."
Raden Adya: "iyaa... iyaaa.. maaf. Ngomong-ngomong aku suka gaunmu. Kau sangat cantik dengan gaun itu."
Rara: "tadi kau menghina ku... sekarang malah memuji ku" sambil tersenyum.
Setelah perbincangan itu, akhirnya mereka berdua sampai di depan sebuah kerajaan.
Raden Adya: "waahh... temboknya tinggi sekali. Apakah bangunan yang tinggi itu adalah Keraton? Rara kau tinggal di dalam sini??"
Rara: "hufhh... dengar Adya, ini bukan kerajaan biasa, ini adalah kerajaan penyihir. Kau tidak boleh masuk kesana. Berhenti mengikutiku sampa disini, paham??"
Raden Adya: "penyihir??". "ternyata mereka semua nyata, dan mereka mempunyai kerajaan" dia berbicara di dalam hati.
Rara: "iyaa.. kalau kau masuk dan ibuku tau kalau kau adalah manusia... kau akan dibunuh olehnya."
Raden Adya: "tapi bagaimana cara ibumu tau??? Kalian semua terlihat seperti manusia kok."
Rara: "penyihir yang ilmunya tinggi, mereka langsung bisa mengenali kalau kau manusia atau bukan. Memang awalnya penyihir adalah manusia tetapi ketika mereka melakukan sebuah ritual mereka tidak bisa kembali menjadi manusia biasa lagi."
Rara pun pergi meninggalkan Adya sendirian. Tetapi Adya keras kepala, dia terus mengikuti Rara.