Mohon tunggu...
FAIZ FATURROHMAN
FAIZ FATURROHMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA SASTRA INGGRIS UIN JAKARTA.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Two Words: Indonesia Version

20 Desember 2022   12:46 Diperbarui: 20 Desember 2022   12:52 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

1 minggu setelah kejadian itu, Lentera sekarang berada dibawah pemerintahan Wonosari. Adya yang sebelumnya menjadi putra mahkota, sekarang dia menjadi Raja menggantikan ayahnya yang meninggal. Dibawah pemerintahan Adya, keluarga penyihir akhirnya bisa kembali ke Wonosari, sekarang Wonosari akan membekali semua pasukannya dengan ilmu sihir untuk tujuan yang lebih baik, dan juga agar tidak disalah gunakan. Rara tetap berada disisi Adya, Rara menjadi permaisuri yang sangat cantik di Wonosari, dia menjadi wanita tercantik di Wonosari. Adya dan Rara segera menggelar acara pernikahan setelah ibunya sadar. Kumara masih dirawat di Bhadra.

Setelah 2 minggu, Adya mendapat kabar dari Bhadra bahwa ibunya sudah sadar. Adya langsung bergegas pergi dari Keraton bersama Rara, Adya dan Rara menuju ke Bhadra menggunakan kereta kencana dan dikawal oleh pasukan yang dipimpin oleh Adipati Bima. Sesampainya di Bhadra:

Raja Adya: "ibu, bagaimana kondisimu?" sambil memegangi kedua tangan ibunya.

Kumara: "aku sudah jauh lebih baik nak." Sambil tersenyum dengan terharu. "20 tahun kau tumbuh tanpa ibu, pasti kau melewati hari-hari itu dengan sulit. Setelah perpisahan kita yang lama itu, aku tidak akan mengenalimu jika bertemu di jalan."

Raja Adya: "sudahlah ibu... lupakan yang sudah berlalu. Mari kita bersama-sama menjalani hidup baru."

Kumara terus memandangi wajah Adya.

Raja Adya: "kenapa kau melihatku seperti itu bu?? Aku jadi malu."

Kumara: "kenapa? Ibu hanya memandang wajah anak ibu yang tampan ini."

Raja Adya: "ahh ibu bisa aja."

Kemudian Rara masuk dan memberi hormat kepada Kumara.

Raja Adya: "ibu, perkenalkan ini Rara."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun