"Tapi sebelumnya, aku ingin menceritakan kronologi kasus ini, Ran. Kuharap kamu menyimak baik-baik."
Inspektur Migure membetulkan letak duduknya.
***
"Dua bulan yang lalu, ada laporan masuk mengenai orang hilang. Seorang wanita bernama Rheinara, dilaporkan mengalami kecelakaan mobil. Tapi aneh, korban tidak diketemukan di TKP. Hanya ada kendaraan yang ringsek dan rusak berat. Keluarganya sudah menghubungi pihak Rumah Sakit dan berusaha mencari keterangan mengenai keberadaan korban. Hasilnya nihil. Wanita itu tetap tidak diketemukan hingga saat ini." Inspektur Migure berhenti sejenak. Ia menyulut cigaret di tangannya.
"Kau mau merokok, Ran?" ia menawariku. Aku menggeleng.
"Wanita bernama Rheinara itu kekasih Nugie. Nugie sudah memberikan kesaksiannya. Ia menyatakan tidak tahu menahu soal kecelakaan itu. Kurasa ia berkata jujur. Karena pada saat kecelakaan terjadi, Nugie tengah mengadakan rapat dengan beberapa anak buahnya," Inspektur Migure mengisap cerutunya sejenak.
"Lalu apa hubungannya dengan komplotan pengedar narkoba?" aku menyela.
"Temanku, Mr.Thanat, seorang Inspektur dari kepolisian Singapura, menghubungiku. Ia menyampaikan, salah seorang anggota sindikat narkoba yang menjadi target pihak kepolisian Singapura, menyusup ke Jakarta. Informasi data-datanya ada dalam map itu," Inspektur Migure menjelaskan.
"Apakah polisi sudah menemukan titik terang?" tanyaku serius.
"Untuk saat ini kita fokus pada pencarian wanita yang hilang itu, Ran. Hilangnya wanita bernama Rheinara itu kukira ada hubungannya dengan kasus ini."
"Yup, aku mulai paham."