"Apakah wajahnya blasteran?" aku menegaskan. Dokter Jalal menatapku heran. Tapi kemudian ia mengangguk.
Aku menarik napas panjang.
Mr. J!
Ia dalang dari semua ini.
Â
***
Nina. Ya, aku tinggal menghadapi gadis ini. Ia mengetahui banyak hal. Aku harus bisa mengorek keterangan darinya.
Nina dengan mudah memberi tahu tempat persembunyian Nugha. Nina mengira bisa mengelabuiku. Kau, salah, Na. Aku tahu yang kau tunjukkan itu Nugha. Karena sebenarnya Nugie tengah bersama Rheinara di Rumah Sakit.
Usai pertemuanku dengan Nugha yang mengaku sebagai Nugie, aku mulai mencemaskan keselamatan Alexa. Ah, ya, Alexa. Ia harus kuperingatkan agar lebih berhati-hati. Singa buruan mulai berani menampakkan diri.
Ternyata Alexa tidak menjawab panggilanku. Kuputuskan untuk mendatangi apartemennya. Dan benar, ia tak ada di sana. Aku hanya menemukan selembar foto, surat pengantar dokter milik Rheinara, dan pada cermin. Kill...
Itu petunjuk dari Alexa! Ia sedang dalam bahaya. Pasti Nugha sudah mengetahui identitas Alexa yang sebenarnya.