Perjalanan masih panjang. Alexa terlelap di pangkuanku. Wajahnya yang cantik tampak begitu tenang. Meski sesekali terlihat mengernyitkan dahi seolah tengah bermimpi buruk.
Aku menghela napas. Sekali lagi, aku menatap wajah yang tidur tenang di pangkuanku itu. Ah, aku tidak tidak berani membayangkan, andai saja malam itu kami tidak bisa menyelamatkan diri.
Yup, aku dan Alexa adalah dua orang polisi yang ditugaskan untuk menyusup di perusahaan milik Nugie. Perusahaan besar di bidang IT yang berkantor pusat di Jakarta.
Semua bermula dari panggilan Inspektur Migure.
"Ran, ada tugas penting untukmu," ujar Inspektur Megure seraya menyodorkan sebuah map ke hadapanku. Aku membuka map itu dan memperhatikan isinya. Ada beberapa catatan dan foto-foto terpajang di dalamnya.
"Itu foto-foto target kita, Ran. Mereka anggota mafia pengedar obat-obatan terlarang," Inspektur Migure menjelaskan.
"Kenapa ada dua foto dengan wajah yang sama?" Aku mengamati dua lembar foto di tanganku.
"Itulah yang harus kamu ungkap, Ran. Salah satu orang dalam foto itu adalah anggota sindikat yang sedang dalam pengejaran Polisi."
"Sepertinya mereka saudara kembar," aku bergumam seraya membalik dua lembar foto itu. Di belakang salah satu foto terdapat catatan kecil, Nugha.
"Nugha adalah saudara kembar Nugie," Inspektur Migure melanjutkan."Pelajari berkas-berkasnya dan surat tugasmu akan segera menyusul."
"Siap!"