Mohon tunggu...
Eggy Adrian Pratama
Eggy Adrian Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110034 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 2 - Pemeriksaan Pajak - Diskursus Model Dialektika Hegelian, dan Hanacaraka pada Auditing Perpajakan

30 November 2024   18:04 Diperbarui: 30 November 2024   18:04 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Modul dan Dokpri Prof Apollo 

Karl Marx mengadopsi metode dialektika Hegelian tetapi menggantinya dengan materialisme historis. Bagi Marx, konflik kelas menggantikan ide sebagai motor penggerak sejarah.

b. Teologi

Hegel juga memengaruhi teologi Kristen, terutama melalui pandangannya tentang hubungan antara manusia dan Tuhan sebagai proses dialektis.

c. Pemikiran Modern

Dialektika Hegelian tetap relevan dalam analisis budaya, politik, dan sosiologi kontemporer, karena menawarkan kerangka kerja untuk memahami perubahan dan perkembangan.

Dialektika Hegelian adalah model yang sangat kompleks tetapi juga sangat bermanfaat untuk memahami bagaimana ide, sejarah, dan realitas berkembang. Dengan menekankan kontradiksi sebagai sumber perubahan, Hegel mengajarkan bahwa perkembangan bukanlah perjalanan linier, tetapi proses yang dinamis dan penuh tantangan.

Meski menghadapi banyak kritik, relevansi model ini tetap terasa dalam berbagai disiplin ilmu, karena memberikan wawasan mendalam tentang hubungan antara konflik, perubahan, dan kemajuan. Dialektika Hegelian mengingatkan kita bahwa pertumbuhan sejati hanya bisa terjadi melalui pengakuan, pemahaman, dan rekonsiliasi terhadap kontradiksi dalam hidup kita.

Why?, Mengapa Tesis, Antitesis, dan Sintesis Model Dialektika Hegelian Penting dalam Auditing Pajak?

Sumber : Modul dan Dokpri Prof Apollo
Sumber : Modul dan Dokpri Prof Apollo

Auditing pajak adalah salah satu elemen kunci dalam sistem perpajakan yang digunakan oleh pemerintah untuk memastikan bahwa wajib pajak mematuhi kewajiban mereka sesuai dengan hukum pajak yang berlaku. Proses auditing ini bertujuan untuk memverifikasi kebenaran laporan pajak yang disampaikan oleh wajib pajak dan untuk mendeteksi potensi penyimpangan atau kecurangan dalam pelaporan pajak. Sementara itu, model dialektika Hegelian yang terdiri dari tesis, antitesis, dan sintesis menawarkan kerangka kerja untuk memahami bagaimana konflik, kontradiksi, dan resolusi dapat berperan dalam meningkatkan proses auditing pajak.

Model dialektika Hegelian penting dalam konteks auditing pajak karena proses tersebut melibatkan identifikasi, analisis, dan resolusi dari kontradiksi atau ketidakpastian yang sering terjadi antara tesis (kebijakan pajak atau kewajiban pajak yang berlaku), antitesis (penghindaran pajak, interpretasi yang berbeda, atau ketidakpatuhan terhadap regulasi), dan sintesis (solusi atau resolusi yang mengarah pada penyempurnaan kebijakan atau peraturan pajak yang lebih baik).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun