Mohon tunggu...
Eggy Adrian Pratama
Eggy Adrian Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110034 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 2 - Pemeriksaan Pajak - Diskursus Model Dialektika Hegelian, dan Hanacaraka pada Auditing Perpajakan

30 November 2024   18:04 Diperbarui: 30 November 2024   18:04 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Modul dan Dokpri Prof Apollo 

Hanacaraka adalah sistem aksara tradisional Jawa yang mencerminkan tidak hanya bentuk penulisan, tetapi juga nilai-nilai filosofis, spiritual, dan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Jawa. Lebih dari sekadar alat komunikasi, Hanacaraka adalah cerminan cara pandang hidup masyarakat Jawa yang sarat akan makna. Aksara ini sering dikaitkan dengan cerita mitologi, ajaran moral, dan tata nilai harmoni yang sangat dijunjung tinggi dalam kebudayaan Jawa.

1. Sejarah dan Asal-usul Aksara Hanacaraka

Aksara Jawa atau Hanacaraka berasal dari aksara Brahmi, yang menyebar ke Nusantara melalui pengaruh kebudayaan India pada masa kerajaan Hindu-Buddha. Hanacaraka kemudian berkembang menjadi sistem penulisan unik yang diadaptasi sesuai dengan kebutuhan lokal, khususnya untuk menulis bahasa Jawa Kuno. Seiring waktu, aksara ini menjadi simbol identitas budaya Jawa.

Secara historis, penggunaan Hanacaraka meluas pada masa kerajaan-kerajaan di Jawa, seperti Kerajaan Mataram Kuno, Majapahit, dan Kerajaan Mataram Islam. Pada masa itu, Hanacaraka digunakan dalam prasasti, dokumen resmi, dan naskah-naskah keagamaan atau sastra.

2. Struktur dan Komponen Aksara Hanacaraka

Sumber : Modul dan Dokpri Prof Apollo
Sumber : Modul dan Dokpri Prof Apollo

Hanacaraka terdiri dari 20 huruf dasar yang memiliki urutan tetap:

  1. Ha
  2. Na
  3. Ca
  4. Ra
  5. Ka
  6. Da
  7. Ta
  8. Sa
  9. Wa
  10. La
  11. Pa
  12. Dha
  13. Ja
  14. Ya
  15. Nya
  16. Ma
  17. Ga
  18. Ba
  19. Tha
  20. Nga

Sumber : OSC Medcom
Sumber : OSC Medcom

Setiap huruf memiliki bentuk yang unik dan dapat dimodifikasi dengan menggunakan tanda baca, seperti sandhangan (tanda vokal) dan pasangan (untuk menyambung huruf). Selain itu, aksara Hanacaraka juga mencakup aksara murda (huruf kapital), angka, dan tanda baca.

3. Filosofi di Balik Hanacaraka

Hanacaraka tidak hanya sekadar sistem aksara, tetapi juga mengandung filosofi kehidupan yang mendalam. Filosofi ini sering dikaitkan dengan legenda Ajisaka, seorang tokoh mitologi dalam cerita rakyat Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun