“Ya, mungkin begitu.”
Laki-laki itu tertawa seolah ada yang lucu.
“Kau pasti bercanda!” terkanya.
“Bagaimana mungkin kau bisa melupakan seseorang yang pernah teramat spesial dalam hidupmu?”
“Spesial?”
“Ahahaa, aku yang hanya bercanda.”
“Oh, kupikir kamu serius. Jadi, kamu siapa?”
“Kau serius tak mengenaliku?”
“Aku Dika, ma..”
“Maksudku temanmu waktu SMA.”
“Di-ka?” aku mengulang namanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!