Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Satu Malam yang Mencekam

9 Mei 2020   16:48 Diperbarui: 9 Mei 2020   18:43 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Abang kenal dia?"

"Ya, aku tahu. Beberapa hari yang lalu aku diundang ke rapat persiapan kegiatan pecinta alam. Mereka juga akan mengadakan kegiatan pengambilan syal, tapi mereka masih satu minggu lagi. Selama ini Ahmad memang dianggap cakap dalam menentukan rute pendakian di organisasi mereka." 

"Tapi Bang, kita PMR. Bukan disiapkan sebagai pendaki," Defan resah.

"Lalu mengapa kau pilih dia jika akhirnya tak percaya?"

Husen menepuk bahu adiknya. "Sudahlah... sekarang pulang, dan siapkan perlengkapan untuk besok berangkat. Yang lainnya sudah siap?"

"Sudah Bang. Besok Mobil truk besar akan menjemput kita di gerbang sekolah jam setengah tujuh," jawab Defan, masih belum yakin.

"Ok, baguslah kalau begitu. Jangan terlalu khawatir, mencoba tempat baru tak ada salahnya kan...? Abang tahu tempat itu. Orangtua Abang punya kebun pisang di sana dulu, tapi sudah dijual kepada penduduk setempat. Memang Abang sudah jarang kesana lagi. Namun setidaknya...."

Husen tidak menuntasan kalimatnya. Ada makna ambigu di sana. Langit mulai cerah. Matahari terasa hangat. Hari ini cuaca cukup baik. Semoga bertahan sampai besok dan lusa.

"Setidaknya apa Bang?" dahi Defan mengernyit heran. Mengapa Husen tampak ragu meneruskan kalimatnya.

"Setidaknya Abang tahu keadaan di sana." Husen tersenyum. "Sudahlah... Sana pulang! Hari ini cerah. Semoga Besok harinya baik ya. Agar anak-anak sehat dan acara berjalan lancar. Optimis saja!" Lagi-lagi Husen menepuk pundak juniornya.

"Iya Bang. Terimakasih. Sampai ketemu besok. Aku pulang dulu."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun