"Iya," jawab mereka serepak.
Hujan kian deras. Udara malam semakin dingin ditambah dengan tiupan angin kencang. Suara anjing melolong bersahutan membuat nyali menciut. Tujuh orang berjalan beriringan, sangat berhati-hati.
Agas bertugas menerangi jalan keenam temannya. Hatinya ingin segera sampai di masjid tempat teman-teman yang lainnya berkumpul. Ingin segera siang dan pulang.
**
Pukul 04:30
Azan Subuh berkumandang. Malam itu hanya beberapa orang yang berhasil tidur karena kelelahan. Sebagian besar yang lain tak mampu sedikitpun memejamkan mata. Hatinya terus diliputi kekhawatiran. Siti dan Widi telah sibuk menghitung peserta dan panitia. Memastikan bahwa semuanya lengkap tidak kurang dan tidak lebih.
Denny dan beberapa sie konsumsi menyiapkan air hangat menggunakan kompor parafin. Membuatkan teh manis untuk semua orang yang sama-sama berangkat kemarin pagi bersamanya.Hatinya pilu, menyesali mengapa kegiatan yang mereka rencanakan matang-matang harus berakhir demikian.
Defan dan Husen membicarakan rencana selanjutnya. Didampingi oleh pak Tiyo Pembina mereka. Tesha masih lemas dan masih berbaring di sudut masjid. Agas dan kawan-kawannya mendampingi peserta, menghibur mereka, dan mengajak mereka untuk segera mengambil air wudu bergantian sebentar lagi solat subuh berjamaah.
**
Pukul 06:00
Peserta mendapatkan sarapan kiriman. Pak Tiyo memesan nasi bungkus dari kota. Peserta dan panitia makan bersama dengan lahap sambil tak henti membicarakan apa yang terjadi semalam di tengah-tengah kunyahannya.