"Iya, masuklah! Ada apa?"
"Nik, ini ada undangan untukmu."
"Dari perempuan itu?"
"Iya, Nik."
Nian meletakkan udangan itu di meja riasnya. Nonik ingin membukanya, tapi ia terlalu lelah hari ini.
Ia tertidur pulas, seolah tak ada beban di kepalanya.
Keesokan harinya nonik bangun pagi-pagi sekali. Ia bergegas pergi menuju butiknya. Menyelesaikan gaunya. Ia hanya tinggal memasang resleting saja. Sebab Ayu akan mengambil gaun hari ini. Tak berapa lama gaun itu benar-benar siap pakai. Begitu lihai tangan Nonik.
Tepat pukul 7 pagi Ayu tiba di butik,
"Nik, apa gaunku sudah selesai?"
"Sudah, kau bisa membawanya pulang. Ambillah!" Ucap nonik tersenyum.
"Apa kau sudah terima undanganku, Nik?"