"Kita pun sudah tak punya kontak satu sama lain ketika lulusan sekolah. Lama sekali, Ayu."
Benar saja, perempuan itu sahabat masa kecilnya, Ayu. Teman ketika mengerjakan tugas, sama-sama menjadi juara kelas bahkan saat mereka sudah tak sekelas kala itu.
"Ini butik mu?" Tanya perempuan itu.
"Iya, sejak lama aku ingin membuka butik ini."
"Aku tak menyangka, kau sudah membangun usaha impianmu sekarang. Butik secantik dan semewah ini. Kau hebat, Nik!"
Nonik tersenyum bahagia,
"Terima kasih, Ayu. Ini berkat doa dari orang tua dan suamiku juga."
"Oh iya, bagaimana denganmu?" Tanya nonik kembali pada perempuan itu.
"Aku pun telah membuka warung makan kecil di sebelah sekolahan SMA kita dulu. Tak begitu besar, tapi syukurlah dapat membantu keluargaku. Aku pun sudah memiliki pekerjaan tetap, meskipun  harus bolak-balik ke luar kota."
"Aku tak heran kalau itu, sejak dulu kan kau suka sekali memasak. Tak ada yang bisa menandingi masakan mu, Ayu."
"Ah, kau ini bisa saja." Gurau mereka