"Ada apa, Nik?"
"Tak apa, tolong nanti kabari aku kalau pelangganku sudah datang. Aku mau cari sarapan dulu di depan."
"Baiklah, Nik."
Nonik pergi, ia ingin sekali makan nasi kuning di depan gang. Langganan ayah dulu. Cukup sepuluh menit untuk bisa sampai di warung itu.
"Kringg.." Handphone nya berdering. Nian memberitahu kalau pelanggannya sudah tiba di butik. Untunglah ia sudah hamper sampai.
"Nonik! Sapa perempuan itu ketika Nonik baru sampai pintu butiknya."
"Kau?" Timpal Nonik.
Perempuan itu lantas berdiri, memeluk Nonik.
"Lama sekali kita tak bertemu, Nik." Ucap perempuan itu.
"Benar sekali." Ucap Nonik perlahan melepas pelukan mereka.
"Terakhir kali aku mendengar kabarmu menikah dua tahun lalu. Itupun aku dengar dari Yuni saat aku  di Malinau kala itu."