Mohon tunggu...
Devi Indriani
Devi Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa uts

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hukum Jual Beli dalam Agama Islam

11 Juni 2023   20:12 Diperbarui: 11 Juni 2023   20:20 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disusun oleh:

Tri Ermayanti

Devi Indriani

Dr.Muammar Khadafie,MPdI

A. Pengertian Jual Beli

Jual beli pada istilah fikih diklaim dengan al'bai yg berarti menjual, mengubah, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yg lain. Lafal al-bai pada bahasa arab terkadang dipergunakan buat pengertian lawannya, yakni istilah asyi-syira' (beli). dengan istilah lain al-bai berarti jual namun sekaligus jua berarti beli. Jual beli berdasarkan bahasa ialah pertukaran atau saling menukar. Sedangkan berdasarkan pengertian fikih, jual beli artinya menukar suatu barang menggunakan barang yg lain menggunakan rukun dan syarat tertentu.

Jual beli pula bisa diartikan menukar uang dengan barang yg diinginkan sinkron dengan rukun serta kondisi eksklusif. setelah jual beli dilakukan secara sah, barang yg dijual menjadi milik pembeli sedangkan uang yg dibayarkan pembeli menjadi pengganti harga barang, sebagai milik penjual. Secara etimologi, jual beli adalah pertukaran sesuatu dengan sesuatu (yg lain). istilah lain dari jual beli merupakan al-ba'i, asy-syira', almubadah, dan at-tijarah. menurut terminologi, para ulama tidak sinkron pendapat dalam mendefinisikannya, antara lain:

1. berdasarkan ulama Hanafiyah: Jual beli adalah "pertukaran harta (benda) menggunakan harta berdasarkan cara khusus (yg dibolehkan)."

2. berdasarkan Imam Nawawi pada Al-Majmu': Jual beli adalah "pertukaran harta menggunakan harta buat kepemilikan."

3. dari Ibnu Qudamah dalam buku Al-Mugni: Jual beli artinya "pertukaran harta menggunakan harta, buat saling berakibat milik." Pengertian lainnya jual beli merupakan persetujuan saling mengikat antara penjual (yakni pihak yang menyerahkan/menjual barang) serta pembeli (sebagai pihak yg membayar/membeli barang yg dijual).

Akad bai' ini dapat pada buat menjadi sarana buat mempunyai barang atau manfaat dari sebuah barang buat selama-lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun