Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Miranda

6 November 2020   05:00 Diperbarui: 6 November 2020   05:10 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau ini malaikat atau setan?"

"Hahaha...kau lugu sekali."

"Apa kau pernah menyesal pernah dilahirkan jika hanya untuk mengalami hal yang menyakitkan?"

Miranda terdiam sejenak. "Tidak. Ini takdirku untuk mengubah takdirmu. Esok kau bisa saja tiba-tiba mati bila tidak mendengarkan kata-kataku."

"Esok aku mati?"

"Ya."

"Apa karena telah melihatmu?"

"Karena tidak mendengar apa kataku."

"Bagaimana aku akan mati?"

"Pisau Ibumu."

"Pisau Ibu? Aku kerap melihat pisau Ibu untuk mengupas bawang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun