Mohon tunggu...
Byron Kaffka
Byron Kaffka Mohon Tunggu... Karyawan -

Selanjutnya

Tutup

Drama

Ducth Vader Gerrit Rudolph

7 Maret 2018   20:52 Diperbarui: 7 Maret 2018   20:59 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baiklah, kita temui, Mama." Tuan Kecil mengiyakan, dan selalu menjadi anak manis dan penurut, untuk hal apapun menyangkut Ayah dan Bundanya.

Sengaja aku lewat belakang rumah, agar Tuan Kecil tidak melihat mobil Ayah Rudolph terparkir di depan halaman depan. "Lewat dapur?" Tanyanya bego.

Iya!

***

Aku membawa Tuan Kecil ke kamar mandi, membantunya membuka pakaian, lalu menyiapkan air hangat untuk dituangkan ke bath tube. "Sebentar lagi Ayah Rudolph pulang dan mencari kita."

"Ini masih sangat siang. Ayah Rudolph biasa pulang larut malan, Kafka."

"Tutup saja mulutmu, ikuti saja apa yang aku perintahkan!"

"Apa itu untuk kebaikanku, Broer?"

Aku mengangguk, dan jam dinding berdentang 4 kali, mengingatkan akan sesuatu. Bunda harus segera diantarkan obat. Kesehatan Bunda memang rikih, selalu butuh perawatan intensif. Begitu Mama bilang, bila sedang merawat Bunda, istri Ayah Gerrit Rudolph majikannya.

Tuan Kecil mau dibujuk tanpa rewel masuk ke bath tube, memainkan sabun beraroma Lavender yang semerbak. Ia menyukainya untuk membuat gelembung di tangannya yang mungil. "Kau mau menggosok punggungku, Kafka?"

Sesaat aku menengok ke daun pintu kamar mandi yang terbuka, tak mengindahkan apa yang dia bicarakan. Saat ini pikiranku terpusat pada kewajiban mengurus, "Bunda."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun