Dan karena peraturan agama bukanlah jalan keselamatan, maka manusia membutuhkan PENOLONG. Alkitab menyebut penolong yang seperti itu sebagai MESIAS (al-Masih). Inilah sebabnya Yesus berkata:
“Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-nya (=peraturan-peraturan agama) kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun KAMU TIDAK MAU DATANG KEPADA-KU (sang al-Masih) untuk memperoleh HIDUP itu.” (Yohanes 5.39-40; kata dalam kurung oleh penulis untuk penekanan maksud).
Bila manusia tidak bisa menjangkau Allah, maka – di dalam kasihNya – Allah mencari jalan lain untuk bisa menjangkau manusia yang telah berdosa itu. Seluruh Alkitab bercerita tentang upaya itu. Sampai kemudian datang Yesus yang mengajarkan tentang SIAPA DiriNya – menggenapi seluruh nubuat tertulis ratusan dan ribuan tahun sebelumnya dari kitab nabi-nabi (Perjanjian Lama): yaitu ‘Sang Logos’ (Kalimat Allah) yang nuzul dari luar dunia ini ke dalam dunia sebagai manusia (Human Lord) dari seorang perawan dan menjadikan DiriNya itu di luar diri manusia keturunan Adam.
Perhatikan. Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan bersikeras: karena manusia telah membuat dirinya jatuh ke dalam kuasa dosa oleh kehendak bebasnya sendiri, maka hanya manusia pula yang harus membereskannya juga dengan kehendak bebasnya sendiri. Oleh karena itu, Alkitab tidak sekedar bercerita begitu saja ketika menyebutkan bagaimana proses Adam dan Hawa dan Kain (dan seluruh manusia) serta Yesus, LAHIR ke dalam dunia ini. Tetapi ada makna mendasar yang menjadi landasan argumentasi seluruh 66 buku Alkitab – mengapa disebutkan Yesus harus lahir dari seorang anak dara sebagai manusia dan disebut menggenapi seluruh rencana Allah.
Sebab, sifat entropi dosa telah meluas kepada seluruh manusia (semua manusia telah berdosa = telah terpisah dari Tuhan), termasuk manusia keturunan Adam dan Hawa yang telah gagal untuk hidup tidak berdosa (Kain dan kita semua):
Tipe (1) manusia yang lahir tanpa pria dan tanpa wanita (ADAM) telah takluk oleh selfish gene-nya dan berdosa; lalu tipe (2) manusia yang lahir dari pria tetapi tanpa wanita (HAWA) juga telah takluk ke dalam kuasa selfish gene ini; kemudian tipe (3) manusia yang lahir dari pria dan dari wanita (KAIN dan seluruh umat manusia keturunan Adam dan Hawa – kita semua) juga jatuh ke dalam kuasa selfish gene ini. SEMUA TELAH GAGAL. Semua manusia dari seluruh tipe ini sudah jatuh ke dalam kuasa dosa – begitu istilah kuno Alkitabiahnya. Hukum Taurat (peraturan agama) telah membuktikan itu.
Oleh sebab itulah maka disebutkan oleh Alkitab (kejadian 5.3) setelah Adam berdosa, maka manusia yang dilahirkan dari keturunan Adam dan Hawa tidak lagi disebut sebagai gambar dan rupa Allah, tetapi sekarang sebagai gambar dan rupa Adam – sang manusia berdosa (manusia yang terusir dari hadirat Allah beserta seluruh keturunannya).
Kini kesempatan tinggal tersisa satu: (4) Manusia yang lahir bukan dari pria tetapi hanya dari wanita – sosok manusia baru dengan titik awal yang baru. Adam yang baru. Dia itulah YESUS, yang lahir dari perawan Maria. Ini ada beberapa nubuat yang ditulis 700 tahun sebelum Yesus lahir:
“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia IMANUEL.” (Yesaya 7.14).
“Sebab seorang ANAK telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, ALLAH YANG PERKASA, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (Yesaya 9.6)
Catatan : Ayat-ayat di atas ini masih ada dalam manuscript Laut Mati berusia 125 tahun sebelum Yesus lahir yang merupakan salinan dari kitab asli Yesaya yang ditulis 700 tahun sebelum Yesus lahir. See the manuscript here. (klik pada gambar di link itu untuk perbesar, pada bagian bawah ada angka untuk pasal: klik angka 9. Setelah itu cari dan arahkan kursor pada chapter 9: verse 6 dan klik sekali, maka terjemahannya akan muncul – silakan dibandingkan dengan teks Alkitab modern saat ini – apakah ada perubahan atau pemalsuan?).