Sebab hanya karakter Allah Trintias, yang saling memuliakan dan saling memberi, saling melayani dan mau berkorban seperti Yesus, maka suatu tarian Ilahi yang indah untuk seluruh semesta menjadi mungkin untuk dilakukan. Dia melakukannya dengan terlebih dahulu menebus seluruh dosa manusia sehingga manusia mendapatkan kesempatan kedua untuk melakukan pilihan bebasnya – kali ini tidak boleh salah – sehingga dilayakkan untuk menari bersamaNya.
Akhirnya, bila karakter moralitas dan kasih seperti Yesus tidak akan bisa didapatkan rujukannya dari alam materi ini ataupun dari suatu Tuhan yang sendirian. Dan khusus bagi Dawkins – bila ia tidak bisa mendapatkan landasan moral di dalam seluruh tubuh materi keberadaan manusia dan seluruh keberadaan materi di dunia ini, maka mengapa dia tidak menuruti nasihat Yesus untuk mencarinya di luar itu? Sesuatu yang transenden dan imanen sekaligus. Bukankah itu yang diajarkan oleh Yesus? Dan bukankah yang diajarkanNya itu sulit dibantah?
.
Ironis
Tetapi ironisnya inilah yang dikatakan Dawkins yang mata-hatinya menderita myopia terhadap para pengikut Yesus:
“ … Mock them! Ridicule them! In public...” (Dawkins)
Bila yang diajarkan Yesus itu dianggap BAIK, dan bila kekristenan adalah kendaraan satu-satunya untuk menjadi alat penyampai dari apa yang Yesus ajarkan bagi penyebaran human super niceness seperti yang diimpikan oleh Dawkins, mengapa Dawkins dan kawan-kawan menyerang kekristenan?
Mari saya jelaskan dengan terminology yang dipakai oleh Dawkins sendiri:
Moral seperti Yesus – menurut Dawkins – adalah ‘ketololan yang baik.’ Tetapi ketololan (‘plain dumb’) yang baik ini berasal dari ajaran Kristen yang menurut Dawkins benar-benar tolol (‘stupid ideas’) dan kini sedang berusaha disebarkan oleh sekelompok orang Kristen yang menurutnya adalah sekelompok orang-orang tolol (‘stupid people’)?
Atau dengan kata lain: Dawkins ingin agar moral super niceness seperti Yesus, disebarkan ke sebanyak mungkin orang. Oleh karena itu dia rela membuat kaos dengan tulisan ‘atheists for Jesus.’ Saat ini, ada sekelompok orang-orang Kristen yang dianggapnya tolol itu (‘stupid people’) dengan kepercayaannya yang juga tolol (‘stupid ideas’), tetapi mereka adalah satu-satunya kelompok yang berusaha mengajarkan kebaikan moral Yesus yang dari kacamata naturalisme Dawkins adalah kebaikan yang tolol (‘plain dumb’). Ketololan yang mulia. Persis seperti apa yang diinginkan Dawkins sendiri. Namun mengapa justru mereka yang menjadi target dari cemooh dan olok-olok dari Dawkins (Mock them! Ridicule them! In public)?
Berapa score IQ yang diperlukan untuk memahami alur pikiranmu, Mr. Dawkins? Apa sih sebetulnya maunya Dawkins dengan atheismenya itu? Tapi OK, kita masih belum selesai.
.
(BERSAMBUNG – ke Bagian ke-4 dari 4 tulisan).