Yesus mengajarkan ada dua kelompok nilai-nilai dan karakter yang kontras antara kerajaan dunia ini (the kingdom of selfish genes) dengan Kerajaan Sorga (the kingdom of God). Antara daftar yang paling atas versus daftar yang paling bawah. Berikut ini adalah list dari karakter dari orang-orang yang berani menderita demi kebenaran:
Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata:
• Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
• Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan.
• Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
• Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
• Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. (Lukas 6.20-23)
Kemudian Yesus mengutuk karakter-karakter selfish gene kerajaan dunia yang tidak akan dihormati dalam Kerajaan Sorga:
• Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.
• Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar.
• Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.
• Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu. (Lukas 6.24-26 – Teruskan juga ke ayat-ayat berikutnya untuk mengetahui karakter-karakter yang dibutuhkan di dalam Kerajaan Sorga – Lihat juga kotbah di bukit: Matius 5 untuk mendapat gambaran yang lebih menyeluruh).
Bila karakter dari manusia-manusia yang telah ditebus adalah karakter baik seperti yang Yesus miliki, maka apabila mereka berkumpul dan tinggal bersama menjadi satu, maka komunitas itu akan menciptakan sorga. Sebaliknya bila komunitas selfish genes berkumpul menjadi satu di suatu tempat dimana Tuhan bersedia untuk tidak hadir di dalamnya, maka komunitas itu akan menciptakan neraka bagi diri mereka sendiri.
Tuhan yang Mahakasih tidak akan pernah menyiksa mereka dengan suatu tempat bernama neraka, sebab itu adalah pilihan bebas mereka. Ia cukup berkata kepada mereka pada akhirnya – setelah seluruh upayaNya yang sangat keras dan serius itu: ‘jadilah kepadamu menurut kehendakmu.’ Itu adalah keputusan yang akan diketok oleh palu hakim Yesus dan itu adalah keputusan yang mengerikan.
Keputusan itu menjadi mengerikan adalah justru ketika Tuhan – pada akhirnya – mengabulkan apa yang dikehendaki oleh manusia selfish gene ini (mengabulkan kehendak primitive dari Adam) untuk menjadi Allah bagi dirinya sendiri dan hidup terpisah dari sang Sumber Kasih dan Keadilan, serta menetapkannya untuk selama-lamanya.
Adam yang telah berdosa, tidak mendapatkan tempat di dalam Kerajaan yang seperti itu. Adam (beserta seluruh keturunannya di masa depan) diusir dari Eden, lalu Allah menjaga jalan balik kepada Pohon Kehidupan dengan pedang yang menyala-nyala. (Oleh karena itu setelah Adam, Alkitab dipenuhi oleh banyak sekali silsilah nama-nama – menantikan satu orang dari “keturunan perempuan” yang dinubuatkan akan mengalahkan maut: “meremukkan kepala sang ular” – lihat Kejadian 3.15).
Tetapi Tuhan menjaga jalan kepada pohon kehidupan dengan pedang yang menyala-nyala.
“Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.” (Kejadian 3.24)