Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tomino

3 Februari 2015   00:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" A-a-ku ... "

Plaakk

Tamparan keras itu mengenai pipi Tomino yang putih . Kini , bekas tangan ayahnya tercetak jelas di sana .

" Kelihatannya kamu harus diberi pelajaran ! Ayo ikuti ayah ! " Sazaki menarik lengan Tomino kasar dan membawanya ke kamar mandi .

Di sana , Sazaki berulang kali mengguyur Tomino dengan air bak mandi . Bukan hanya seragamnya saja yang basah , seluruh tubuhnya basah tak terkecuali dengan rok yang ia kenakan . Air itu mengalir deras membasahi tubuhnya seiring air mata menetes dari matanya .

Sazaki dan Iyume pergi meninggalkan Tomino yang sudah mengigil . Tomino berusaha bangkit berdiri dengan menahan dingin yang menggetarkan tulangnya . Ia menggapai handuk yang menggantung dan mengelap tubuhnya yang basah . Tomino melangkah dengan kaki gemetar menuju kamarnya .

Ia menekan gagang pintu itu dan masuk . Tomino mengganti pakaiannya yang basah dan menyeka tubuhnya yang masih basah dengan handuk yang ia bawa . Tapi masih saja air mata menetes membasahi pipinya . Ia berpikir sampai kapan orang tua dan saudaranya menyiksa dirinya , sampai kapan penderitaannya akan berakhir ? Apakah itu akan berakhir ketika ia sudah tidak berada di dunia ini ? . Pertanyaan itu terus saja menggerayangi dirinya . Membuatnya linglung dan galau memikirkannya . Usai ia mengganti bajunya , Tomino berjalan agak terhuyung ke sudut kamarnya . Kemudian , ia mulai berjongkok dan melipat tangan melingkari kakinya . Ia membenamkan wajahnya dalam tangisan . Ia menangis terisak sambil mengutuki dirinya yang selalu disiksa lahir batin oleh keluarganya sendiri .

Sementara Tomino masih menikmati kesedihannya , sayup suara lembut terdengar memanggil namanya .

" Tomino ... Tominoo"

" Siapa kau ? " sahutnya .

" Aku akan melepaskan penderitaan yang kau alami selama ini , Tomino . Sekarang lihatlah apa yang berada di bawahmu ... " jawab suara misterius itu .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun