Mohon tunggu...
Ari Fakhrizal
Ari Fakhrizal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Kau, dan Ayah

24 Juni 2024   12:46 Diperbarui: 24 Juni 2024   13:45 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku lapar, maukah kau membelikanku makan, aku belum makan. Uangku sudah habis untuk membeli makan" Keluh Salsa dengan sedikit memelas. "Ooo...kamu lapar, aku pikir kamu sedang hamil." "Hmm ...., Baiklah, kita ke rumah ku saja, rumahku di ujung jalan ini kok, nanti kamu bisa makan di rumahku."  Tapi makannya hanya dengan pecel lele, tidak apa-apa kan, maklum anak kontrakan."

Oh, Tidak apa-apa kok, ."  

"Terima kasih ya mau menemaniku pulang!"

"Aku yang seharusnya berterima kasih karena kamu telah menolongku." Setibanya di rumah Yance. Ekspresi wajah Salsa berubah, saat melewati bapak bapak paruh baya yang sedang asyik bercengkrama dengan wanita malam.

"Tempat apa ini Yan?" Tanya Salsa.

"Tenang saja jangan takut mereka tidak akan mengganggu" Terang Yance.

Saat kami berpapasan dengan seorang pemuda yang tengah mabuk, tanganku di tariknya

"Sini sayang temani Om bermain!" sontak kuteriak berusaha melepaskan cengkraman tangan jahil itu.

"Lepaskan ... lepaskan ....!" Dengan cepat Yance mengambil wajan yang tengah di jemur warga, lalu menghantamkannya ke wajah laki-laki itu hingga terjengkal. "Baeng ...!"

"Jangan coba-coba ganggu temen gue!" Tukas Yance kepada pemuda itu. Pemuda itu pun segera pergi.

"Kamu tidak usah takut mereka tidak akan mengganggumu lagi." Kata Yance menenagkanku. Setibanya di rumah, Yance langsung bergegas mengambil sebungkus nasi yang memang dia sudah persiapkan untuk makan malamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun