Mohon tunggu...
Ari Fakhrizal
Ari Fakhrizal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Kau, dan Ayah

24 Juni 2024   12:46 Diperbarui: 24 Juni 2024   13:45 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga hari kemudian keputusan itu datang dan mama menjatuhkan pilihannya kepada Suci dan Nita entah apa yang menjadi pertimbangan mama, sehingga memilih mereka berdua yang berangkat. Begitu bahagia mereka saat namanya di sebut. Padahal mereka tidak mengetahui bahwa sebentar lagi mereka akan menjadi budak syahwat para laki-laki di sana."

"Wah, menarik sekali cerita kamu 'Yan. Setelah itu apa yang dilakukan mama Tina terhadapmu?" Tanyaku kembali.

"Aku dimintanya untuk berdandan cantik dan seksi, katanya akan ada tamu mama yang mau kenalan denganku, saat itu diriku masih mengenakan jilbab, dia memintaku untuk melepaskan jilbab yang aku pakai, tapi aku menolaknya. 

Namun mama tetap memaksaku untuk melepaskan jilbabku, hingga terjadi tarik menarik denganku dan akhirnya terlepaslah hijab yang dulu kukenakan diiringi tamparan bersarang di pipi kananku hingga membuatku tersungkur. Ku menangis meratapi dosa, kesucian aurat yang telah ku jaga sekian lama harus rela kulepas demi memenuhi ambisi sang mama. 

Setelah itu aku di kurung selama dua hari di dalam gudang tanpa makan dan minum, badanku lemas tak bertenaga. Kemudian pengawal mama datang membawakan sepiring nasi untukku. Dengan lahapnya kusantap nasi itu tanpa sisa sedikitpun. Tak lama kemudian mama datang membawa setelan gaun merah beserta rok berwarna hitam. aku dipaksa untuk mengenakan pakaian itu di saat tamunya datang.

"Apa yang terjadi setelah itu?" Tanya aku kembali.

"Tamu mama datang, seorang pria berperawakan jangkung dengan tinggi sekitar 170 cm berkaca mata hitam disambut mama dengan hangat. Lalu dikenalkannya aku kepadanya. Pria itu bernama Bayu mengaku seorang Direktur perusahaan produk makanan terbesar di Jakarta yang katanya gemar menghabiskan malam dengan mencari wanita penjaja cinta. 

Saat itu badanku gemetar, malu bercampur kesal menyelimutiku, tak nyaman rasanya memakai baju yang di berikan mama. Kemudian mama pergi dan di tinggalkannya kami berdua di ruangan. Kami hanya terdiam terpaku, pandanganku tertunduk malu, begitupun dengan dia tak berkutik sedikitpun dihadapanku. 

Awalnya Aku berpikir dia sama dengan laki-laki lainnya. Saat bertemu mangsa langsung main terkam. Kemudian dia langsung tanya aku tentang seseorang. Aku sendiri tidak tahu apa maksud pria itu. Pertanyaan semakin dalam khususnya terkait dengan bisnis mama. Ternyata setelah aku tanya perihal tujuan pria itu, tenyata dia adalah seorang  intel yang sedang melakukan penyamaran mencari informasi seputar mama Tina dan bisnis yang di jalankannya."

"Lalu apa yang dilakukan pria itu  kepadamu?" tanya Salsa kembali.

"Dia hanya memberikan kartu nama dan memintaku untuk tidak membocorkan rahasia ini. Dia juga berjanji akan  melindungiku dari mama Tina. Akhirnya kami sering bertemu dan saling bertukar informasi. Lalu setelah itu dia tidak pernah muncul lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun