Mohon tunggu...
Ari Fakhrizal
Ari Fakhrizal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Kau, dan Ayah

24 Juni 2024   12:46 Diperbarui: 24 Juni 2024   13:45 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hati-hati nak, jaga dirimu baik-baik umi akan selalu mendoakanmu selalu." 

"Kalimat itu yang selau terngiang di benakku dan karena itu aku sering menangisi umi."

"Terus apa yang terjadi dengan ibumu sekarang?" Tanyaku.

"Aku tidak tahu bagaimana kabar umi sekarang, sudah tiga tahun aku tidak pulang, setiapku ingin pulang, Mama Tina selalu melarangku dengan berbagai macam alasan. "Siapa itu Mama Tina?"

"Dia itu seorang Germo, dia yang memperkerjakan gadis-gadis di bawah umur untuk dijadikan pemuas nafsu laki-laki hidung belang dan pamanku adalah anak buahnya yang di tugaskan untuk mencari gadis-gadis muda sepertiku. Karena dia puluhan gadis belia banyak menjadi korban, dan salah satunya adalah aku. 

Dia juga terlibat dalam sindikat perdagangan anak di bawah umur lintas negara."Lalu apa yang terjadi denganmu saat itu?" Sesampainya di kota paman memperkenalkanku pada seorang pemilik caf dan memintanya untuk memperkerjakan aku di tempatnya, dan aku diterima. Setelah itu paman pergi dan tidak pernah menunjukkan batang hidungnya lagi.

Tinggallah aku sendirian di tempat itu meratapi nasib. Kemudian aku di tampung di suatu tempat dimana banyak gadis-gadis belia seumurku tinggal di dalamnya. Mereka berasal dari berbagai tempat dan daerah, ada yang berasal dari Sukabumi, Bogor dan Tasikmalaya. Setelah aku tanya perihal keberadaan mereka di tempat itu, ternyata nasib mereka tidak jauh berbeda dengan aku. Mereka juga korban penipuan yang dilakukan oleh pamanku yang ditawari pekerjaan di kota. 

Si Bos, begitu panggilan pamanku yang akan mengirimkan mereka menjadi TKI ke luar negeri. Namun sudah hampir 2 bulan nasib kami belum juga ada tanggapan dari si pemlik kafe, dan aku pun tinggal disana. Selang beberapa hari  datanglah mama Tina bersama para pengawalnya yang berperawakan besar ke tempat dimana kami ditampung. 

Tanpa sengaja aku melihat perbincangan antara si pemilik kafe dengan mama Tina dari balik pintu, sepertinya tengah  terjadi negosiasi yang alot di antara mereka, aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi yang jelas mereka sedang membicarakan bisnis besar. Awalnya aku tidak tahu kalau Mama Tina ternyata adalah seorang germo yang memasok gadis di bawah umur untuk dipekerjakan sebagai wanita penghibur. 

Kemudian kami diminta si pemilik kafe untuk berbaris mengahadap Mama Tina, diperiksanya kami satu persatu, dari sepuluh ABG tiga diantaranya adalah aku yang terpilih, karena menurutnya telah memenuhi syarat. Setelah itu kami bertiga di bawa ke tempatnya Mama. Dia memperlakukan kami dengan baik, dan dia juga yang memenuhi keperluan kami mulai dari makan, membeli pakaian hingga perhiasan. Namun di balik itu dia hanya memanfaatkan kami untuk dijadikan lahan bisnisnya.

"Esok harinya kami di beritahu bahwa diantara kami akan ada yang di kirim ke Taiwan untuk dipekerjakan di sana, namun Mama tidak memberitahu kami siapa. Siang malam aku memikirkan hal itu, aku takut apa yang akan terjadi denganku jika aku berangkat nanti.  begitupun halnya dengan Suci dan Nita mereka bertanya-tanya siapa yang nanti akan berangkat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun