Rita hanya tersenyum melihat kelakuan suaminya, begitu pula dengan Ari.
"Hei! Kalian pasti merahasiakan sesuatu dariku! Apa itu??" Tomas bercanda memaksa Rita untuk menjawab.
Mereka terhanyut dalam suasana sarapan di ruang tamu yang sangat hangat. Tomas tak henti-hentinya melempar lelucon yang sebenarnya tak lucu. Rita dan Ari sampai harus tertawa masam mendengar lawakannya yang garing. Semua benar-benar berbeda hari itu. Sampai-sampai Rita lupa menyampaikan sesuatu yang penting kepada Ari.
---
Sesuai dengan rencana mereka, pagi hari Ari dan Melani mendatangi Rumah Sakit Daerah Artapuri. Mereka melanjutkan pencarian keberadaan ayah Melani. Semoga saja usaha mereka kali ini membuahkan hasil.
Mereka berdua berjalan menyusuri lorong utama rumah sakit. Ari memperhatikan sekelilingnya. Ia melihat beberapa pasien berkursi roda didorong oleh para suster. Sedangkan Melani berjalan dengan fokus. Ia mengeratkan jaket Yandi di tubuhnya. Langkahnya cepat menuju meja resepsionis.
Ari dan Melani mendatangi seorang petugas resepsionis wanita berkulit hitam dan berbadan besar yang langsung menyapa mereka.
"Selamat pagi bapak, ibu.. Ada yang bisa saya bantu?" tanya suster resepsionis yang memiliki badge nama Diana di dada kanannya.
"Iya pagi, saya ingin mencari pasien lama yang pernah dirawat di rumah sakit ini." kata Melani.
Si suster Diana melirik Ari. Ari mengangguk mengiyakan permintaan Melani.
"Maaf, maksud anda bagaimana ya?"